Kondisi makroekonomi dunia yang belum stabil memengaruhi pergerakan aset berisiko seperti kripto. Ketika investor global mencari aset yang lebih aman, permintaan terhadap aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum cenderung menurun.
Selain itu, laporan terbaru dari beberapa negara besar yang mulai memperketat regulasi terhadap aset digital juga menambah tekanan di pasar. Investor menjadi lebih berhati-hati untuk menambah portofolio kripto mereka.
Meski begitu, beberapa analis menilai bahwa koreksi ini bersifat sementara. Mereka memprediksi harga Bitcoin dan harga Ethereum bisa kembali naik dalam jangka menengah, terutama jika permintaan institusional meningkat.
Prediksi Arah Pasar Kripto ke Depan
Dalam jangka pendek, pasar kripto kemungkinan masih akan bergerak volatil.
Baca Juga:Yuk Intip Harga dan Spesifikasi Mumpuni Mobil Listrik VinFast, Mulai Rp156 Juta dengan Fitur ModernPinjaman KUR BRI 2025 Rp80 Juta, Modal Usaha Cair Hanya dengan Dokumen Ini!
Harga Bitcoin diperkirakan akan berfluktuasi di kisaran USD 118.000 hingga USD 125.000 dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, harga Ethereum diprediksi tetap berada di sekitar Rp 70 juta hingga Rp 75 juta sebelum menemukan momentum penguatan baru.
Beberapa trader menyarankan untuk menunggu konfirmasi arah pasar sebelum melakukan pembelian dalam jumlah besar.
BNB berpotensi melanjutkan tren positif jika volume transaksi tetap tinggi.
Namun, aset seperti Solana dan Cardano perlu perhatian ekstra karena masih rentan terhadap tekanan jual.
Para investor diimbau untuk tetap memperhatikan faktor eksternal seperti keputusan suku bunga bank sentral AS dan kebijakan regulasi kripto global.
Faktor-faktor tersebut bisa sangat memengaruhi arah harga kripto dalam waktu dekat.
