Beda Versi Sekda dan Wali Kota Tasikmalaya Soal Proses Seleksi JPTP, Sudah Sampai Mana?

Jabatan kosong di kota tasikmalaya
gambar ilustrasi: AI
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Proses seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) atau kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah memasuki tahap akhir.

Namun Wali Kota Tasikmalaya belum bisa memilih dan menentukan siapa kandidat-kandidat yang akan mendapat promosi jabatan dan menjadi pimpinan OPD.

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, mengatakan bahwa pihaknya telah menjalankan proses seleksi dengan prinsip objektif, transparan, dan berbasis manajemen talenta.

Baca Juga:Masuk PNS Berprestasi Jabar, Dua ASN Kota Tasikmalaya Diuji Para Dosen Kampus TernamaKetua DPD Gerindra H Amir Mahpud Bersyukur Tokoh Jawa Barat Diangkat Jadi Wamendagri!

Berkas pun sudah diserahkan BKN sebagai bagian dari proses administrasi manajemen talenta.

“Kita sudah kirim surat ke BKN, hasilnya ditunggu saja. Spiritnya adalah memberi peluang yang sama bagi semua dan memastikan transparansi dalam proses wawancara untuk menghasilkan orang-orang terbaik,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Menurut Viman, dari lima kandidat setiap jabatan kosong itu setelah diwawancara akan disaring menjadi tiga besar, selanjutnya dipilih satu nama untuk dilantik. Namun saat ini nama kandidat belum mengerucut menjadi 3 nama dan dilegitimasi oleh BKN, sehingga kadis terpilih masih menjadi misteri.

“Untuk empat OPD yang sudah melalui wawancara, hasilnya masih menunggu keputusan dari BKN. Begitu turun dari sana, kita langsung lantik,” jelasnya.

Keterangan berbeda dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Asep Goparullah yang menuturkan bahwa hasil seleksi belum diserahkan ke BKN.

Saat ini pihaknya akan segera menyampaikannya ke pimpinan sebelum diteruskan ke BKN.

“Hasilnya Insyaallah secepatnya. Setelah direkap dan dilaporkan ke pimpinan, berkasnya dikirim ke BKN. Jika sudah turun, pelantikan bisa langsung dilakukan,” ungkapnya.

Baca Juga:Jenderal Asal Tasikmalaya Diangkat Jadi Wakil Menteri Dalam NegeriGP Ansor Jawa Barat Sebut Sapoe Sarebu Jadi Program Paling Aneh!

Asep menjelaskan, dari lima kandidat tiap jabatan yang diwawancarai oleh tim akademisi independen, akan dihasilkan tiga nama terbaik.

Ketiga nama tersebut kemudian dilaporkan ke pimpinan, lalu ke BKN, dan akhirnya diserahkan kembali kepada pimpinan untuk menentukan satu nama yang akan dilantik.

“Kalau sudah ada tiga nama dari hasil wawancara tim akademisi, tidak akan berubah lagi. Itu hasil penilaian para profesor. Nilai mereka juga berdekatan, menunjukkan kualitas yang hampir sama,” tuturnya.

Menurut Asep, proses wawancara dilakukan selama sekitar 30 menit oleh para akademisi, sementara Komite Talenta menilai aspek komunikasi dan kemampuan organisasi para kandidat.

0 Komentar