Rahasia Gasperini Bawa AS Roma Jadi Calon Kuat Peraih Scudetto: Keluar dari Zona Nyaman

Gian Piero Gasperini
Gian Piero Gasperini Tangkapan layar DAZN
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Gian Piero Gasperini kembali membuktikan sentuhan emasnya bersama AS Roma musim ini.

Dalam enam laga awal Serie A, Roma tampil tajam dan efisien, mengumpulkan 15 poin dari 18 yang tersedia.

Raihan itu menempatkan Giallorossi di puncak klasemen bersama Napoli, sebuah pencapaian yang terakhir kali terjadi setelah pekan keenam pada musim 1989/1990.

Baca Juga:Diincar Juventus, Sandro Tonali Temui Agennya di Milan7 Alasan Mengapa Inter Masih Jadi Tim Favorit Peraih Scudetto Musim Ini

Performa ini terasa istimewa mengingat musim lalu Roma baru bisa mengoleksi jumlah poin yang sama setelah 15 pertandingan.

Kini, di bawah tangan dingin Gasperini, mereka menjadi salah satu tim paling stabil di Italia dan mulai dipercaya sebagai calon kuat peraih Scudetto.

Meski Giallorossi belum bermain seindah harapan sang pelatih, Roma kini tampil jauh lebih solid dan efisien.

Dalam enam pertandingan, mereka baru kebobolan dua gol, rekor terbaik di Serie A sejauh ini.

Pertahanan yang disiplin, tekanan tinggi yang terorganisir, serta kemampuan menjaga tempo permainan menjadi ciri khas baru Roma era Gasperini.

Datang ke ibu kota dengan harapan tinggi, Gasperini tak butuh waktu lama untuk mengubah pandangan publik.

Dalam waktu tiga bulan, ia membentuk tim yang kompak, disiplin, dan percaya diri. “Saya harus keluar dari zona nyaman saya,” ujar Gasperini beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Cetak Gol Kemenangan atas Pisa, Verona, dan Fiorentina: Matias Soulé Sudah Siap Gantikan DybalaPerbandingan Klasemen Serie A: Inter Chivu Lebih Baik dari Inzaghi, Gasperini Bawa AS Roma Terbang Tinggi

Pernyataan itu kini terasa nyata, karena bukan hanya dirinya yang beradaptasi, tapi seluruh tim pun mengikuti ritmenya.

Salah satu keberhasilan besarnya adalah mengembalikan performa Lorenzo Pellegrini.

Pemain bernomor punggung 7 itu kembali menemukan bentuk terbaiknya setelah sempat kesulitan musim lalu.

Kini ia menjadi starter penting, bahkan menorehkan gol dan assist dalam derby melawan Lazio.

Meski grafik performa Roma terus menanjak, masih ada pekerjaan rumah besar di lini depan.

Dua penyerang tengah mereka, Artem Dovbyk dan Evan Ferguson, baru mencetak satu gol sejauh ini.

Ferguson, yang sempat tampil impresif di pramusim, kini kehilangan ketajamannya, sementara Dovbyk masih belum konsisten meski menjadi starter reguler.

Gasperini berharap keduanya segera menemukan ritme permainan, terutama menjelang laga berat melawan Inter di Stadio Olimpico.

0 Komentar