Cegah Kasus Keracunan Massal di Pangandaran, Polisi Terapkan Rapid Test Menu Makan Bergizi Gratis

Kasus Keracunan Massal di Pangandaran
Petugas dari Polres Pangandaran melakukan rapid test terhadap menu MBG di SPPG Kecamatan Sidamulih, Selasa, 7 Oktober 2025. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Upaya mencegah kasus keracunan makanan di lingkungan sekolah di Kabupaten Pangandaran kini makin diperketat.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Bhayangkara di bawah binaan Polres Pangandaran resmi menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) baru berupa rapid test menu makan bergizi gratis (MBG) sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah di Kecamatan Sidamulih.

Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi kepolisian dalam memastikan keamanan pangan bagi anak-anak sekolah.

Baca Juga:Drainase di Kabupaten Pangandaran Dikuasai Pihak Tertentu, DPRD Desak Eksekutif Ambil Langkah TegasJembatan Gantung Pajaten Pangandaran Ambruk, Polisi Turun Tangan: Akses Siswa Terputus, Investigasi Berjalan

Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan, menegaskan, setiap menu MBG wajib melalui rapid test sebelum dibagikan ke siswa.

Langkah ini merupakan atensi khusus polres untuk mencegah kasus keracunan massal di Pangandaran yang kerap terjadi akibat makanan tidak layak konsumsi.

Andri menjelaskan, setiap tahapan mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga pengiriman makanan ke sekolah, kini wajib mengikuti SOP yang ketat.

Makanan yang dinyatakan layak setelah rapid test langsung disalurkan, sedangkan yang tidak memenuhi standar akan ditarik dan tidak didistribusikan.

Menurutnya, koordinasi lintas instansi juga diperkuat agar distribusi berjalan lancar dan aman.

”Kita juga sudah melakukan rakor beberapa waktu lalu membahas bagaimana proses pengiriman makanan kepada siswa, dari mulai memilih bahan, mengolahnya, sampai pengiriman, semuanya harus patuh SOP,” ungkapnya, Selasa, 7 Oktober 2025.

Pada hari pelaksanaan, lebih dari 2.000 menu MBG disalurkan ke 27 sekolah di Kecamatan Sidamulih.

Baca Juga:Guru Madrasah Swasta di Kabupaten Pangandaran Minta Diakomodir Jadi PPPK, Apakah DPRD Peduli?Gelap Lagi-Gelap Lagi! Rp 750 Juta Tiap Bulan, Tapi Lampu Jalan Pantai Pangandaran Masih Sering Padam

Program ini diharapkan dapat memastikan setiap siswa mendapatkan asupan bergizi yang aman sekaligus mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas gizi anak sekolah.

Ahli gizi di SPPG Polres Pangandaran, Rani, menjelaskan, timnya bertanggung jawab melakukan penyortiran bahan makanan sebelum diolah.

Semua bahan disimpan di gudang terpisah—kering dan basah—untuk mencegah kontaminasi silang.

Setelah bahan disortir dan dinyatakan aman, proses pengolahan dipimpin langsung oleh chef profesional.

Porsi makanan ditakar berdasarkan kebutuhan gizi anak sebelum akhirnya dikirim ke sekolah. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar