Bagi pekerja yang memiliki mobilitas tinggi, lembaga ini juga menggelar Defensive Driving Training untuk lebih dari 600 pekerja, sekaligus memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada perusahaan peserta.
Roswita berharap, berbagai inisiatif tersebut dapat memperkuat sinergi nasional dalam membangun budaya kerja yang aman, sehat, dan produktif di seluruh sektor industri.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tasikmalaya, Dewi Manik Imannury, menegaskan pentingnya sinergi antara kesadaran budaya K3 dan kepatuhan terhadap program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Baca Juga:Kisah Mbak Devi dari Subang dengan MbasiticomNocturnity Riding Bandung: 30 Rider Honda Vario Menikmati Night Ride, Komunitas Kian Solid
Menurutnya, lingkungan kerja yang aman dan sehat tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga meningkatkan produktivitas serta kinerja perusahaan.
Dewi menambahkan, meskipun BPJS Ketenagakerjaan memiliki program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk melindungi para pekerja, namun upaya pencegahan tetap menjadi prioritas utama.
Ia menekankan, sebesar apa pun santunan yang diberikan, tidak akan pernah sebanding dengan kehilangan nyawa atau cedera yang dialami pekerja.
Melalui berbagai pelatihan, seminar, dan distribusi APD, BPJS Ketenagakerjaan berharap dapat memperkuat kesadaran seluruh elemen masyarakat terhadap pentingnya penerapan K3.
Dewi mengajak semua pihak untuk menjadikan K3 dan kepatuhan terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan sebagai komitmen bersama dalam setiap aktivitas kerja, demi terciptanya lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif bagi seluruh pekerja Indonesia. (rls)