Menurutnya pengisian jabatan definitif bukan lagi opsi, melainkan kewajiban sehingga dia mendorong agar wali kota segera mempercepat proses rotasi dan mutasi. Pasalnya banyak keputusan penting yang memerlukan pejabat definitif.
Diky mengaku belum mendapat informasi alasan mutasi dan rotasi jabatan belum juga bisa direalisasikan. Ia menduga hal ini karena faktor regulasi atau koordinasi dengan pemerintah pusat yang membuat proses berlarut-larut.
“Adapun soal keterlambatan, mungkin ya, masih menunggu dari pusat. Saya juga belum tahu persis. Kalau saya secara pribadi berharapnya secepatnya,” jelasnya.
Baca Juga:PB IGOCIS Resmi Berdiri, Kecamatan Cisayong Miliki Sekolah Bulu Tangkis PertamaIni Sikap Wali Kota Tasikmalaya soal Dugaan Dua Pejabat ASN yang Punya Dapur MBG!
Menurutnya sangat wajar ketidakpastian ini membuat publik kebingungan, karena dia pun merasakan hal serupa. Meskipun posisinya kepala daerah, untuk masalah rotasi mutasi Diky mengaku dalam posisi yang membingungkan.
“Terus terang saya bingung menjawabnya, karena yang membuat lamanya apa, itu juga jadi pertanyaan saya. Saya pun menanyakan hal yang sama,” tambahnya.(red/ays)