CFD Garut Akan Kembali? Pemkab Godok Konsep Baru yang Lebih Pro-UMKM dan Berdampak Ekonomi

cfd garut
Aktivitas warga Kabupaten Garut di kawasan CFD di Jalan Ahmad Yani beberapa waktu lalu. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Car Free Day (CFD) di Jalan Ahmad Yani, Garut Kota, yang sempat vakum sejak pergantian kepemimpinan dari Pj bupati ke bupati definitif, mulai menemukan titik terang.

Pada Minggu, 5 Oktober 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memastikan konsep baru CFD—bahkan Car Free Night (CFN)—sedang digodok agar bukan hanya menjadi ruang rekreasi warga, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal.

Selama bertahun-tahun, CFD Garut di koridor Jalan Ahmad Yani menjadi agenda rutin dua kali sebulan dan ruang temu warga setiap hari Minggu.

Baca Juga:Yang Menolong Meninggal, yang Ditolong Selamat: Tragedi di Pantai Karangpapak Kabupaten GarutKabupaten Garut Bangkitkan Kembali Kejayaan Jaipong Lewat Pasanggiri Jaipong Kreasi Warak Satya II

Seiring transisi kepemimpinan—kini di era Bupati Garut Abdusy Syakur Amin dan Wakil Bupati Putri Karlina—agenda itu belum kembali terlaksana.

Kekosongan tersebut memunculkan pertanyaan publik karena CFD Kabupaten Garut selama ini berfungsi ganda: ruang publik tanpa kendaraan dan etalase ekonomi informal yang hidup pada akhir pekan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Efendi, menegaskan, CFD bukan program baru bagi Garut; pengalaman sebelumnya justru menjadi modal untuk memperbaiki format. ”Hal yang sudah pernah kita laksanakan,” ucapnya, Minggu, 5 Oktober 2025.

Opsi yang disiapkan mencakup penyempurnaan tata kelola agar manfaatnya terasa lebih luas—bukan hanya dari sisi sosial dan lingkungan serta layanan publik, tetapi juga dari sisi ekonomi yang terukur.

Intinya, CFD/CFN 2025 didesain sebagai event kota yang punya indikator dampak: arus kunjungan, transaksi, hingga perputaran pelaku usaha kecil.

Dalam rancangan tersebut, UMKM Kabupaten Garut akan ditempatkan secara terkurasi di titik-titik strategis sepanjang koridor CFD/CFN.

Penataan zonasi—mulai dari kuliner, kriya, hingga hiburan jalanan—ditujukan agar alur pengunjung nyaman dan peluang transaksi meningkat.

Baca Juga:Jalan Rusak Bertahun-tahun, Jalur Pamegatan–Banjarwangi Garut Akhirnya Jadi Prioritas 2026Garut Jadi Lokasi Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami: Warga Diberi Bekal Pengetahuan Kebencanaan

Pemerintah juga menyiapkan skema kolaborasi multipihak: OPD terkait untuk perizinan dan kebersihan, komunitas olahraga dan seni untuk menghidupkan acara, serta mitra pendukung pembayaran nontunai agar pelaku usaha mikro dapat menjangkau lebih banyak pembeli.

Kapan CFD Garut Mulai?

Meski cetak biru sedang difinalkan, tanggal pelaksanaan perdana belum ditetapkan.

0 Komentar