Alessandro Florenzi: Scudetto AC Milan Terjadi Karena Kesalahan Inter

Alessandro Florenzi di Ambang Keputusan Besar
Pemain AC Milan Alessandro Florenzi. (Alessandro Florenzi/Instagram)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Mantan bek sayap AC Milan, Alessandro Florenzi, mengenang perjalanan luar biasa Rossoneri saat merebut Scudetto Serie A 2021/2022.

Dalam wawancara bersama Sky Sport Italia, pemain yang membela Milan sejak 2021 itu menyebut keberhasilan mereka kala itu tak lepas dari “kesalahan” Inter Milan dalam perebutan gelar.

“Di kejuaraan itu, kami benar-benar fokus menghadapi satu pertandingan demi satu pertandingan — sesuatu yang jarang saya alami,” ujar Florenzi.

Baca Juga:Del Piero Kritik Taktik Tudor Saat Lawan AC Milan: Rotasi Bikin Juventus Kehilangan IdentitasJuventus vs AC Milan Berakhir Imbang, Allegri Disambut Hangat, Rabiot Jadi Sasaran Cemoohan

“Untuk menjadi juara, kami tahu Inter harus melakukan kesalahan, dan ketika itu terjadi di Bologna, semuanya berubah. Sejak saat itu, saya tidak pernah ragu bahwa kami akan menang,” lanjutnya.

Momen yang dimaksud Florenzi adalah laga tunda Bologna vs Inter pada April 2022.

Dalam pertandingan itu, Inter — yang saat itu memimpin pacuan Scudetto — justru terpeleset setelah kekalahan 1-2.

Blunder fatal kiper Ionut Radu membuat Bologna membalikkan keadaan, sekaligus membuka jalan bagi AC Milan untuk mengambil alih posisi puncak klasemen.

“Setelah laga di Bologna itu, keyakinan dalam tim kami tumbuh luar biasa. Kami tahu tak boleh kehilangan momentum,” kenang Florenzi.

“Kami menghadapi lawan-lawan besar dengan intensitas tinggi. Semua pemain berjuang tanpa ego, dan itulah yang membuat kami juara,” ungkapnya.

Musim 2021/2022 menjadi salah satu kisah paling berkesan dalam sejarah modern Milan.

Baca Juga:Juventus vs AC Milan Berakhir Imbang, Sabatini: Duel Dua Tim yang Takut KalahPulisic Gagal Eksekusi Penalti, Allegri: Sudah Kubilang Jangan Menendang dengan Kaki Bagian Dalam

Di bawah asuhan Stefano Pioli, Rossoneri tampil konsisten meski tanpa bintang besar seperti di era sebelumnya.

Pemain muda seperti Rafael Leao, Sandro Tonali, dan Theo Hernandez berkembang pesat, sementara veteran seperti Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic memberi pengalaman dan mentalitas juara.

Leao menjadi sosok kunci dalam perburuan gelar dengan kontribusi gol dan assist krusial, termasuk di laga terakhir melawan Sassuolo.

Milan menang 3-0, dan Leao mencatatkan tiga assist untuk dua gol Giroud dan satu dari Kessie.

Kemenangan itu memastikan Milan mengakhiri penantian 11 tahun untuk kembali meraih Scudetto.

Florenzi pun memuji Pioli atas kemampuannya menjaga harmoni skuad muda dan menanamkan rasa percaya diri di ruang ganti.

0 Komentar