RADARTASIK.ID – Samsung galaxy z fold 7 bukan sekadar ponsel lipat gaya-gayaan, tapi perangkat yang diam-diam mengubah cara pengguna menikmati layar, aplikasi, dan produktivitas harian.
Sudut pandang pengguna ponsel standar sering kali berhenti di desain unik tanpa tahu bagaimana pengalaman aslinya saat aplikasi dijalankan di layar fleksibel.
Sebagai HP lipat samsung terbaru, perangkat ini menawarkan faktor bentuk yang lebih lebar sehingga tidak terasa seperti remote ketika digunakan pada layar cover.
Baca Juga:Terungkap! Desain dan Kamera Samsung Galaxy S26 Ultra Duprediksi Lebih Ganas dari iPhone 17UMKM Bisa Dapat Rp100 Juta dari KUR BRI 2025, Begini Cara dan Simulasi Angsurannya!
Yang menarik, desain samsung z fold 7 membawa kesan premium sekaligus tantangan ergonomi karena bentuknya sangat rata dan minim lekukan di area lipatan.
Beberapa pengguna sempat menyebut kesulitan menyelipkan jari saat membuka layar bagian dalam, terutama jika terbiasa dengan perangkat yang punya cekungan ringan di tengah.
Namun kelemahan kecil itu tertutupi ketika layar utama dibuka, karena antarmukanya langsung terasa lega, bersih, dan nyaman untuk berbagai aktivitas multitasking.
Banyak yang belum tahu bahwa review Samsung Galaxy z fold 7 justru makin menarik jika melihat cara aplikasi berjalan di dalam layar, bukan hanya tampilan luarnya.
Saat YouTube dibuka, layout otomatis terbagi menjadi dua kolom dan memberikan pengalaman menjelajah yang jauh lebih menyenangkan dibanding layar sempit ponsel biasa.
Menonton video dengan format horizontial terasa lebih lapang meskipun rasio layar perangkat lain mungkin sedikit lebih tinggi di mode fullscreen.
Keuntungan nyata terlihat pada kolom komentar yang tetap bisa dibaca sambil menikmati video tanpa harus menutup tampilan.
Baca Juga:Desainnya Cakep! Samsung Galaxy Z Flip 7 Disebut HP Lipat Paling Gaya Sejauh Ini, Ini Detail LengkapnyaWaktunya Naik Level! Dapatkan KUR BRI 2025 Rp175 Sampai Rp200 Juta Untuk UMKM, Simak Tabel Angsurannya
Instagram di layar lipat ini tampil penuh dengan efek visual yang lebih immersif karena foto memenuhi bidang layar tanpa mengorbankan detail teks secara ekstrem.
Konten berbentuk kotak masih menyisakan sedikit ruang untuk membaca caption, tetapi untuk rasio memanjang, pengguna perlu menggulir lebih jauh seperti perangkat lain.
Saat membuka galeri, foto tampil lebih besar sehingga pengalaman menjelajah memori visual terasa lebih personal dan menyenangkan.
Aplikasi WhatsApp bahkan berubah fungsi seperti platform desktop dengan daftar kontak di kiri dan tampilan chat di kanan, membuat komunikasi terasa efisien.