Jelang Musim Tanam, Mesin Traktor di Pangandaran Jadi Incaran Para Pencuri, Tiga Unit Raib, Petani Waspada

Mesin Traktor di Pangandaran
Petani di Padaherang Kabupaten Pangandaran saat mengoperasikan traktor, Kamis, 2 Oktober 2025. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Kasus pencurian alat pertanian di Kabupaten Pangandaran kembali terjadi.

Kali ini, tiga unit mesin traktor milik petani raib digondol maling dalam satu malam, membuat para petani kebingungan jelang musim tanam.

Pencurian mesin traktor di Pangandaran tersebut terjadi di area persawahan pada Rabu malam, 1 Oktober 2025.

Baca Juga:Penggunaan Dana Desa Ditentukan Pusat, Desa di Kabupaten Tasikmalaya Kesulitan Tampung Aspirasi MasyarakatRugikan Negara Rp 16 Miliar, 3 Distributor Pupuk Subsidi di Kabupaten Tasikmalaya Jadi Tersangka

Salah seorang petani, Usup Supriadi, menuturkan, pencurian diketahui saat dirinya bersama petani lain hendak menggunakan traktor untuk membuka lahan keesokan paginya.

Namun, mereka terkejut karena ketiga mesin traktor sudah tidak berada di tempat.

Usup menduga para pelaku memanfaatkan situasi ketika mesin disimpan di sawah yang jauh dari permukiman warga.

Ia mengungkapkan, lokasi penyimpanan yang terpencil memang menjadi celah bagi pencuri untuk beraksi tanpa diketahui warga sekitar.

”Jadi pencuri mudah mengambilnya,” ungkapnya.

Para petani berharap kejadian serupa tidak terulang, sebab kehilangan alat utama pertanian itu dapat menghambat persiapan tanam.

”Kami merasa resah karena kasus serupa bukan kali pertama terjadi,” ungkapnya, Jumat, 3 Oktober 2025.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Padaherang, Neni Nirwana, mengingatkan para petani agar segera melapor setiap kali mengalami kehilangan alat pertanian.

Baca Juga:Peringati Maulid Nabi Muhammad, FKDT Kabupaten Tasikmalaya Ajak Masyarakat Teladani Akhlak RasulullahTargetkan Cetak 1.000 Hektare Lahan Padi Organik, Ini Persiapan yang Dilakukan Pemkab Tasikmalaya

Ia menilai, saat ini para petani tengah menghadapi percepatan tanam dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional.

Kehilangan mesin traktor tentu menjadi kendala serius dalam proses tersebut.

Neni juga mendorong agar petani ke depan memanfaatkan traktor roda empat yang dimiliki kelompok tani, agar pengawasan lebih mudah dilakukan.

Sementara itu, pihak kepolisian langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan sejumlah barang bukti.

Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Humas Polres Pangandaran, Iptu Yusdiana, menyampaikan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan keterangan tambahan.

Ia menegaskan, aparat masih menyelidiki apakah kasus ini melibatkan komplotan pencuri mesin traktor atau dilakukan secara individu. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar