Dua TPS di Kota Tasikmalaya Bakal Dipindah Karena Mengganggu Tata Letak dan Estetika

TPS di Kota Tasikmalaya Bakal dipindahkan
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan saat mengikuti kegiatan World Clean Up Day, Sabtu 4 Oktober 2025. (IST)
0 Komentar

“Kita terus gelorakan. Karena menjaga kebersihan bukan sekadar tugas, tapi tanggung jawab moral sebagai warga Kota Tasikmalaya,” pungkas Viman.

Ketua WCD Kota Tasikmalaya, Teguh Gusmantara, menceritakan perjalanan panjang gerakan ini sejak tahun 2018. Berawal dari segelintir relawan, kini WCD telah menjelma menjadi gerakan massal yang melibatkan ribuan warga dan komunitas.

“Kami sudah bergerak sejak 2018, bahkan saat pandemi Covid-19 kami tetap aktif. Tanpa dana pemerintah, kami hanya meminta sinergi dan dukungan kebijakan,” kata Teguh.

Baca Juga:PB IGOCIS Resmi Berdiri, Kecamatan Cisayong Miliki Sekolah Bulu Tangkis PertamaIni Sikap Wali Kota Tasikmalaya soal Dugaan Dua Pejabat ASN yang Punya Dapur MBG!

Tahun ini, WCD di Kota Tasikmalaya diikuti sekitar 2.300 hingga 2.500 peserta dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, pelajar, dan ASN.

“Antusiasme masyarakat tetap tinggi. Pemerintah harus menjaga semangat ini agar terus hidup,” tambahnya.

Menurutnya, persoalan sampah di Kota Tasikmalaya belum sepenuhnya tertangani karena masih belum ada formulasi ideal dalam pengelolaannya.

“Kami butuh percepatan penanganan sampah dari hulu. Minimal masyarakat bisa mulai memilah dari rumah,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, H Hanafi, menyebutkan hasil nyata dari kegiatan WCD kali ini cukup signifikan.

“Total ada 13,5 ton sampah yang berhasil diangkut dari berbagai titik. Pesertanya mencapai 2.700 orang, dengan mayoritas sampah plastik,” jelasnya.

Hanafi menegaskan, kegiatan seperti WCD mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat. “Persoalan sampah tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Semua harus ikut, dimulai dari diri sendiri,” tuturnya.

Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Dalami Pejabat ASN yang Diduga Punya Proyek Dapur MBG!Memperingati Hari Berkabung Nasional 30 September, Pemasangan Bendera Setengah Tiang di Tasikmalaya Tak Kompak

Ia menambahkan, sampah yang dikumpulkan tidak langsung dibuang ke TPA, melainkan dipilah terlebih dahulu sesuai jenis dan nilai manfaatnya.

“Ada yang bisa dimanfaatkan secara ekonomis, ada juga yang diolah secara organik. Bahkan anak-anak sekolah ikut membantu dan mereka ini jadi agen perubahan,” imbuhnya. (Firgiawan)

0 Komentar