TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kabar duka menyelimuti Kota Tasikmalaya, tokoh masyarakat sekaligus Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Tasikmalaya H Iip Syamsul Arif MN meninggal dunia, Jumat (3/10/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
Almarhum sebelumnya memang menderita penyakit jantung dan sudah beberapa kali dirawat di rumah sakit. Terakhir, keluarga membawa H IIp ke RS TMC pada hari senin (29/9/2025)karena kondisi H Iip kembali drop.
Informasi yang dihimpun Radar, kondisi penyakit jantung yang diderita oleh H Iip memang sudah cukup berat dan disarankan untuk pemasangan ring. rencananya, ia akan dirujuk ke rumah sakit di Jakarta, namun takdir berkata lain di mana tokoh Kota Tasikmalaya itu menghembuskan nafas terakhirnya di RS TMC.
Baca Juga:Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan Geser Staf Ahli Jadi KadisdukcapilTamansari Sabet Juara di Turnamen Sepak Bola Antar Kecamatan U-40 Kota Tasikmalaya
Wafatnya H Iip meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan di Kota Tasikmalaya. Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, secara khusus menyampaikan belasungkawa atas kepergian almarhum. “Tentunya Kota Tasik hari ini sedang berduka. Beliau almarhum adalah sosok yang luar biasa, tokoh Kota Tasikmalaya yang punya kontribusi besar dalam pembangunan, pendidikan, dan keislaman. Saya atas nama pemerintah menyampaikan duka yang paling dalam. Insyaallah beliau orang baik, khusnul khotimah. Saya pribadi dekat dengan beliau, sering diskusi dan mendapat banyak wejangan. Hari ini kita kehilangan tokoh pergerakan sekaligus orang tua,” ungkap Viman.
Selain pemerintahan, duka mendalam juga datang dari kalangan aktivis muda. Semasa hidupnya, Iip dikenal sebagai Ketua DKM Ulul Albab, masjid yang kerap menjadi rumah pergerakan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Tidak heran jika kabar wafatnya Iip segera membuat kader-kader hijau hitam bergerak menuju rumah duka.
Mantan Ketua Umum HMI Komisariat Universitas Siliwangi, Fathurochman, mengaku sangat kehilangan. Ia menyebut almarhum sebagai sosok ayah yang penuh perhatian terhadap generasi muda. “Bagi kami, beliau adalah ayahanda. Banyak petuah, kesan, dan teladan yang beliau tinggalkan. Kami dibimbing bukan hanya dengan kata, tapi juga dengan tindakan nyata. Beliau selalu mengajarkan untuk berjuang di jalan yang lurus,” ujar Fathur.