Skema ini memungkinkan Yildiz atau Conceição bermain lebih melebar sebagai pemain sayap, memberi serangan lebih cair.
Namun masalahnya, Juventus masih kekurangan pemain sayap murni yang bisa konsisten menutup lapangan, sehingga opsi ini dinilai kurang realistis untuk saat ini.
Sayangnya, dalam konferensi pers terakhirnya, Tudor menegaskan ia masih percaya pada formasi 3-4-2-1.
Baca Juga:Dua Penyerangnya Mandul, AS Roma Incar Striker Nigeria Seharga Rp330 MiliarDiincar Juventus dan AC Milan, Bintang Muda Lille Unjuk Gigi di Olimpico
Bagi pelatih asal Kroasia, masalah Juventus bukan terletak pada skema, melainkan eksekusi dan konsistensi pemain di lapangan.
Meski begitu, publik menilai Juventus butuh keberanian untuk bereksperimen.
Kejutan taktis tetap mungkin terjadi, mengingat pertandingan besar melawan AC Milan di pekan keenam Serie A bisa menjadi momen penentu arah musim ini.