Namun bila Tudor memilih bermain lebih hati-hati, ia bisa memodifikasi formasi menjadi 3-5-2 agar ada dua pemain tengah yang menutup ruang saat mendapat serangan balik Milan yang cepat.
Ada pula opsi taktis lebih “radikal” dengan menempatkan Kalulu lebih sentral untuk menambah kedalaman, sementara Kelly berperan agak menyerang, sebuah kemungkinan itu sedang dipertimbangkan oleh staf pelatih.
Di lini depan, Kenan Yildiz hampir pasti jadi andalan di peran nomor 10, namun untuk duet penyerang Tudor masih bimbang, Dusan Vlahovic masih favorit, tetapi Jonathan David adalah opsi menarik yang sudah beberapa kali dipercaya.
Baca Juga:Dua Penyerangnya Mandul, AS Roma Incar Striker Nigeria Seharga Rp330 MiliarDiincar Juventus dan AC Milan, Bintang Muda Lille Unjuk Gigi di Olimpico
Francisco Conceição juga punya momentum menjadi starter setelah penampilan menawan melawan Villarreal, sementara Edon Zhegrova dan Lois Openda bisa menjadi kejutan dari bangku cadangan.
Memaksakan Bremer dan Thuram bermain penuh di dua laga tandang-kandang berturut-turut (Villarreal lalu Milan) menyimpan risiko penurunan performa karena kelelahan, dan potensi cedera lebih serius.
Di sisi lain, merotasi terlalu agresif dapat memecah ritme dan solidaritas tim yang mulai dibangun Tudor sejak awal musim.
Laga melawan Milan menjadi ujian bagi Tudor, apakah ia berani mengambil risiko dengan pemain yang setengah fit demi kemenangan, atau melakukan rotasi untuk menjaga tim tetap utuh di sisa musim.
Jawabannya akan terlihat di lapangan Allianz dan hasilnya punya konsekuensi panjang.