Awal Mula Kasus Puskesmas Banjar 2 Menolak Permohonan Peminjaman Ambulans untuk Warga yang Kejang-Kejang

Kasus Puskesmas Banjar 2 Menolak Permohonan Peminjaman Ambulans
Perangkat Desa Neglasari saat membawa warga yang mengalami kejang-kejang ke RSUD Kota Banjar menggunakan mobil pikap pada 25 September 2025. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

Menurut Devi, ambulans memang tidak bisa dibawa sembarang orang karena sesuai SOP harus dikemudikan oleh sopir resmi puskesmas.

Ia menambahkan, dalam kondisi darurat, pasien seharusnya terlebih dahulu diperiksa oleh tenaga medis untuk memastikan tingkat kegawatannya.

Karena itu, pihak Puskesmas Banjar 2 sempat mengirim petugas ke Desa Neglasari.

Baca Juga:Ratusan Bikers Berkumpul di Cikarang, PHOKI Gelar Anniversary ke-6 Penuh KeakrabanDari Limbah Kulit Singkong Jadi Sumber Energi: Inovasi Mahasiswa UPI Tasikmalaya Ubah Cara Pandang Limbah

Namun, saat tiba di lokasi, petugas justru ditolak oleh pihak desa karena pasien sudah diputuskan akan langsung dibawa ke rumah sakit.

”Katanya tidak butuh puskesmas karena pasien mau berangkat ke rumah sakit,” jelasnya.

Kepala Desa Neglasari, Setiaman, membenarkan, saat kejadian dirinya sedang mengikuti musrenbangdes sehingga tidak mengetahui langsung adanya warga yang pingsan.

Setelah selesai kegiatan, ia baru mengetahui bahwa ada warganya yang mengalami kejang-kejang.

Setiaman menjelaskan, dua petugas Puskesmas Banjar 2 sempat datang untuk memeriksa pasien, tetapi pihak desa memilih menolak pemeriksaan karena pasien sudah disiapkan untuk dirujuk ke IGD RSUD Kota Banjar.

Setiaman juga mengakui warganya akhirnya harus menggunakan mobil pikap karena kendaraan dinas desa sedang diservis di bengkel.

Ia menilai, dalam kondisi darurat, sebaiknya aturan SOP tidak dijadikan alasan utama sehingga pelayanan kesehatan bisa lebih mengutamakan kebutuhan warga.

Baca Juga:7 Alasan VidGap Jadi Pilihan No 1 Download Video TikTok Tahun 2025Kesalahan Fatal Pengusaha AMDK yang Sebenarnya Bisa Dicegah

”Kalau memang toh ada masyarakat kami yang membutuhkan bantuan tolong kesampingkan SOP,” jelasnya.

”Saya juga merasa jika ada warga yang sakit atau meninggal kendaran dinas kades saya silahkan pakai,” ujarnya. (Anto Sugiarto)

0 Komentar