Diresmikan pada 1931, stadion yang berkapasitas lebih dari 43 ribu penonton ini menjadi rumah bagi La Viola sekaligus stadion terbesar kelima di Italia.
Selain atmosfer sepak bola yang kental, kota Florence merupakan salah satu pusat budaya dan sejarah Italia.
Bagi pendukung Roma maupun Fiorentina yang datang langsung, kota ini menawarkan pesona luar biasa: mulai dari Duomo (Katedral Santa Maria del Fiore) dengan kubah megah karya Brunelleschi, Ponte Vecchio yang ikonik, hingga Galeri Uffizi yang menyimpan koleksi seni kelas dunia.
Baca Juga:Juventus vs AC Milan: Tomori Terancam Absen, Leao Duduk Manis di Bangku CadanganRabiot Heran Modric Masih Bisa Berlari di Usia 40 Tahun: “Saya Tidak Tahu Bagaimana Dia Melakukannya”
Dari Piazzale Michelangelo, pengunjung bahkan bisa menikmati panorama seluruh kota, termasuk keindahan Arno yang membelah Florence.
Bagi Gasperini, laga melawan Fiorentina bukan sekadar duel perebutan poin, melainkan kesempatan menjaga momentum setelah hasil buruk di Eropa.
Dengan kondisi skuad yang belum sepenuhnya pulih, terutama absennya Dybala, manajer berpengalaman itu dituntut kembali cermat dalam menyiapkan strategi.
Roma mungkin belum sepenuhnya dianggap kandidat Scudetto oleh pengamat seperti Di Livio.
Namun, dengan kerja keras, disiplin taktik, dan semangat yang terus dibangun Gasperini, Giallorossi punya peluang untuk terus bersaing di papan atas Serie A.
Pertandingan di Florence akan menjadi barometer penting bagi Roma untuk menjadi salah satu tim kandidat scudetto musim ini.