Garut Jadi Lokasi Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami: Warga Diberi Bekal Pengetahuan Kebencanaan

Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin (tengah) berfoto bersama saat membuka Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat pada Rabu, 1 Oktober 2025 di Kantor Desa Rancabango, Tarogong Kaler. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Kabupaten Garut menjadi tuan rumah pelaksanaan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat pada Rabu, 1 Oktober 2025 di Kantor Desa Rancabango, Tarogong Kaler.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kebencanaan, terutama terkait dengan potensi gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Garut.

Sekitar 55 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari warga biasa hingga pelajar, turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Baca Juga:BPBD Kabupaten Garut Siapkan 200 Brankar untuk Korban Keracunan MBG di Puskesmas Kadungora da LelesKeracunan MBG Massal di Kadungora: BPBD Garut Siapkan 200 Tempat Tidur Portabel untuk Tangani Krisis Kesehatan

Mereka dibekali pengetahuan tentang cara menghadapi bencana gempa bumi, termasuk langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi gempa, seperti evakuasi dari dalam gedung dan mencari tempat yang aman di lapangan terbuka.

Tak hanya teori, peserta juga diberikan kesempatan untuk berlatih melalui simulasi gempa bumi yang mengajarkan mereka langkah-langkah praktis untuk bertahan hidup saat bencana.

Kepala BMKG Jawa Barat, Teguh Rahayu, menjelaskan, Garut merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang rawan terhadap gempa bumi.

Hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas megathrust selatan Jawa Barat dan sesar aktif seperti Sesar Garsela yang melintas di wilayah daratan.

Ia juga mengingatkan, beberapa tahun terakhir, Jawa Barat telah diguncang oleh sejumlah gempa, termasuk gempa dengan magnitudo 6,5 di Garut pada tahun 2024, serta gempa berkekuatan 4,9 yang terjadi di Kabupaten Bandung pada tahun yang sama.

Potensi ancaman gempa bumi besar juga mengancam Garut, terutama akibat aktivitas zona megathrust di selatan daerah tersebut.

Skenario gempa dengan magnitudo 9,1 yang diperkirakan dapat mengguncang wilayah ini sangat besar kemungkinannya.

Baca Juga:Azko Citimall Garut Rayakan 30 Tahun dengan Promo Spektakuler, Cashback hingga Rp 3 JutaKorban Keracunan MBG di Kadungora Garut Bertambah Jadi 299 Orang

Guncangan hebat dengan skala VII-VIII pada MMI (Modified Mercalli Intensity) dapat menyebabkan kerusakan signifikan di Garut, yang juga diiringi dengan kemungkinan terjadinya tsunami di wilayah pesisir selatan.

Menanggapi ancaman tersebut, BMKG Jawa Barat tengah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi, yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat beberapa detik sebelum guncangan kuat terasa.

Teguh Rahayu mengungkapkan, teknologi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi dengan lebih siap dan terorganisir.

”Sistem ini bertujuan untuk memberikan informasi beberapa detik sebelum guncangan kuat dirasakan masyarakat,” jelasnya.

0 Komentar