RADARTASIK.ID – Malam dramatis tersaji di Stadio Olimpico saat AS Roma harus tersungkur di hadapan pendukungnya sendiri.
Giallorossi secara mengejutkan kalah 0-1 dari Lille dalam lanjutan fase grup Liga Europa, Jumat (12/9) dini hari tadi.
Gol tunggal tim tamu dicetak Kristian Hlynsson Haraldsson saat laga baru berjalan enam menit.
Baca Juga:Media Italia: Sepak Bola Menyerang Tudor Buat Juventus Sulit Raih KemenanganTanpa Dybala Saat Jamu Lille di Liga Europa, Jurnalis Italia Puji Keberanian Gasperini
Sejak saat itu, Lille di bawah komando Olivier Giroud mampu mengontrol jalannya pertandingan dan lini belakang yang dijaga bek timnas Indonesia Calvin Verdonk mampu meredam serangan wakil Italia tersebut.
Tertinggal 1-0, Roma memang berusaha bangkit, tetapi momen paling krusial datang di penghujung laga ketika mereka mendapat tiga kali kesempatan penalti yang semuanya gagal dikonversi menjadi gol.
Drama Penalti yang Tak Masuk Akal
Segalanya bermula dari handball yang dilakukan Aïssa Mandi usai situasi sepak pojok. Wasit Lambrechts sempat meninjau VAR sebelum menunjuk titik putih.
Dovbyk maju sebagai eksekutor, namun tendangannya berhasil ditepis kiper Lucas Ozer. VAR kembali campur tangan yang membuat eksekusi diulang karena Ozer terbukti meninggalkan garis lebih awal.
Kesempatan kedua pun datang, tetapi Dovbyk tetap gagal. Tendangannya kali ini nyaris identik, dan Ozer kembali membaca arah bola dengan sempurna.
Seolah belum cukup dramatis, penalti diberikan ulang sekali lagi karena Ozer kembali bergerak sebelum waktunya.
Tekanan besar membuat Dovbyk menyerahkan tugas kepada Matías Soulé. Namun, alih-alih menyelamatkan Roma, Soulé justru ikut terjebak dalam hipnotis sang kiper.
Baca Juga:Gol Telat Ramos Bawa PSG Beri Barcelona Kekalahan Perdana, Flick: Pemain Kami KelelahanDaftar Pemain Terburuk Juventus Saat Ditahan Imbang Villarreal: Dari Koopmeiners hingga Jonathan David
Sepakannya juga dimentahkan, membuat Fans Roma di Olimpico sebagian tak percaya tiga kali tendangan pemain mereka gagal menembus gawang Lille.
Ozer layak menjadi pahlawan Lille. Tiga kali penalti berhasil ia amankan dalam kurun waktu singkat, menjadikannya figur kunci kemenangan tim Prancis tersebut.
Dalam konferensi persnya, Gian Piero Gasperini, mengaku takjub sekaligus kecewa atas apa yang terjadi.
“Saya belum pernah melihat, apalagi mengalami, kegagalan tiga penalti dalam satu pertandingan,” ucapnya kepada Sky Sport, dikutip TuttoMercatoWeb.
“Kami sebenarnya bermain dengan semangat dan ritme tinggi, meski ada kesalahan teknis. Namun jelas, kegagalan itu sangat menentukan hasil akhir,” sesalnya.