GARUT, RADARTASIK.ID – Kejadian keracunan massal yang melibatkan sejumlah pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, pada Selasa, 30 September 2025, kembali menggugah perhatian masyarakat dan pemerintah setempat.
Para siswa yang diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Kadungora untuk mendapatkan penanganan medis.
Keracunan MBG massal di Kadungora tersebut menambah panjang daftar kasus keracunan yang sering terjadi di berbagai daerah, yang tak jarang melibatkan kelompok besar, seperti pelajar.
Baca Juga:Korban Keracunan MBG di Kadungora Garut Bertambah Jadi 299 OrangAzko Citimall Garut Rayakan 30 Tahun dengan Promo Spektakuler, Cashback hingga Rp 3 Juta
Ratusan siswa ini mengeluhkan sakit perut setelah makan siang dan segera mendapat perhatian medis.
Puskesmas Kadungora, yang tak bisa menampung jumlah pasien yang datang, bekerja sama dengan petugas TNI, Polri, BPBD, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Garut untuk memberikan pertolongan.
Sebagai bentuk respons cepat terhadap kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saepulloh, mengungkapkan, pihaknya segera mengirimkan 100 tempat tidur portabel ke Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Leles.
Namun, mengingat lonjakan pasien yang terus berdatangan, BPBD juga meminta bantuan ke BPBD Provinsi Jawa Barat untuk menambah pasokan tempat tidur setidaknya 100 unit lagi sehingga totalnya ada 200 tempat tidur portabel yang disiagakan.
”Kemarin lebih dari 100 (tempat tidur yang dibutuhkan) kan ya,” katanya kepada wartawan, Kamis, 2 Oktober 2025.
Dengan bantuan tambahan tersebut, pihak BPBD berharap bisa memenuhi kebutuhan pasien yang terus meningkat.
Baca Juga:7 Alasan VidGap Jadi Pilihan No 1 Download Video TikTok Tahun 2025Kesalahan Fatal Pengusaha AMDK yang Sebenarnya Bisa Dicegah
Selain tempat tidur, BPBD juga menyiagakan personel untuk mendukung proses penanganan dan mempersiapkan segala kebutuhan medis di lapangan.
Dalam kesempatan tersebut, Aah Anwar juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana atau kejadian serupa agar tidak terjadi kekurangan fasilitas bagi para korban. (Agi Sugiana)