Jumlah Korban Keracunan MBG di Cipatujah Tasikmalaya Capai 109 Orang Termasuk Santri, 36 Masih Dirawat

keracunan massal di Tasikmalaya
Sebagian korban keracunan masih dirawat di Puskesmas Cipatujah, Kamis 2 Oktober 2025. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, semakin meluas. Hingga Kamis (2/10/2025) pagi, jumlah korban mencapai 109 siswa dari berbagai sekolah, termasuk santri di Pesantren Nursyamsiyyah Jarnauziyahh, Kampung Gandok, Desa Nangelasari.

Kepala Puskesmas Cipatujah, Cepi Anwar, menyampaikan bahwa para korban berasal dari tingkat SMK, SMP, hingga madrasah aliyah (MA). Dari total tersebut, sebagian besar sudah mendapatkan penanganan medis di sejumlah fasilitas kesehatan.

“Berdasarkan data terakhir, sebanyak 47 siswa dirawat di Puskesmas Cipatujah, 12 orang di Puskesmas Bantarkalong, 9 orang di Puskesmas Culamega, 4 orang di Puskesmas Karangnunggal, 6 orang di Pustu Darawati, 2 orang di Klinik Al-Fadilah, 1 orang di Klinik HS Putra, 12 orang di Klinik H Sayat, dan 16 orang di Klinik Tinara,” ungkap Cepi.

Baca Juga:Ini Sikap Wali Kota Tasikmalaya soal Dugaan Dua Pejabat ASN yang Punya Dapur MBG!Pemkot Tasikmalaya Dalami Pejabat ASN yang Diduga Punya Proyek Dapur MBG!

Ia menambahkan, dari seluruh korban, 73 siswa sudah dipulangkan karena kondisinya berangsur membaik. Sementara itu, 36 siswa lainnya masih harus menjalani perawatan intensif. Tim medis tetap melakukan pemantauan terhadap mereka yang sudah pulang untuk memastikan kesehatan benar-benar pulih.

Mengenai penyebab dugaan keracunan, pihak Puskesmas belum bisa memberikan kepastian. Cepi menjelaskan bahwa penyebab sementara diduga berasal dari makanan MBG, namun hasil uji laboratorium masih ditunggu.

“Sampel makanan, muntahan, dan bahan lain sudah kami kirimkan ke laboratorium untuk diperiksa. Jadi kita masih menunggu hasilnya biasanya 14 hari kerja,” jelasnya. (Ujang Nandar)

0 Komentar