Sabatini bahkan menyebut performanya butuh “konseling darurat.” Tak heran Tudor menariknya keluar lebih cepat dan memasukkan Conceição, keputusan yang terbukti tepat.
Mandul di Depan
Di lini serang, Jonathan David kembali jadi sorotan karena striker asal Kanada itu jarang memberi ancaman nyata.
Alih-alih menjadi ujung tombak berbahaya, ia terlihat sering kebingungan dan bahkan gagal memanfaatkan peluang matang di depan gawang.
Baca Juga:Inter Makin Kaya, Dua Kemenangan di Liga Champions Hasilkan Dana Segar Hampir Rp1 TriliunTudor Inginkan Gelandang Pekerja Keras, Juventus Incar Mantan Bintang Lazio dan AC Milan
Harapan kembali bertumpu pada Kenan Yildiz. Sang wonderkid berusaha keras dengan kreativitasnya, tetapi jelas ia terlihat kelelahan.
Menjelang akhir laga, ia meminta ditarik keluar setelah bekerja tanpa henti menopang lini depan.
Di tengah penampilan mengecewakan banyak pemain, Conceição menjadi pengecualian. Masuk menggantikan Koopmeiners, ia langsung mengubah jalannya pertandingan.
Golnya yang brilian membawa Juventus berbalik unggul 2-1 dan sempat memberi harapan untuk mencuri kemenangan.
Sayangnya, kesalahan lini belakang di menit akhir membuat semua usaha itu sia-sia.
Hasil imbang ini terasa pahit bagi Juventus. Mereka sempat berada di jalur kemenangan, tetapi lagi-lagi kesalahan mendasar membuat poin penuh terlepas.
Tudor kini menghadapi masalah serius: performa tidak konsisten, cederanya pemain kunci, serta minimnya kontribusi dari beberapa nama penting seperti Koopmeiners dan David.
Baca Juga:AC Milan Sukses dengan Luka Modric, Igli Tare Siap Boyong LewandowskiLuciano Moggi Yakin AC Milan Favorit Scudetto: Juventus Sulit Ditebak
Empat hasil imbang beruntun jelas bukan sinyal positif. Jika situasi ini tidak segera dibenahi, Juventus bisa kesulitan bersaing baik di Serie A maupun Liga Champions.
Berikut daftar pemain terburuk Juventus saat ditahan imbang Villarreal 2-2 versi Sabatini:
1. Teun Koopmeiners
Pemain asal Belanda ini menjadi sorotan utama karena tampil jauh di bawah standar. Hampir semua umpannya gagal, pergerakannya tidak efektif, dan kerap kehilangan bola di lini tengah.
Performanya membuat Juventus kehilangan kendali permainan di babak pertama. Tak heran, ia langsung ditarik keluar saat jeda dan digantikan oleh Conceição yang justru mengubah jalannya pertandingan.
2. Jonathan David
Dipercaya menjadi ujung tombak, David justru tampil mandul. Ia terlalu sering kehilangan bola, salah mengambil keputusan, dan tidak pernah benar-benar mengancam gawang Villarreal.