RADARTASIK.ID – Juventus kembali gagal memetik kemenangan saat melawat ke kandang Villareal di Liga Champions.
Hasil imbang 2-2 di markas wakil Spanyol itu membuat Bianconeri mencatat empat hasil seri beruntun di semua ajang.
Meski sempat bangkit di babak kedua lewat gol indah Francisco Conceição, kesalahan individu dan performa buruk beberapa pemain kembali merugikan tim asuhan Igor Tudor.
Kali ini, sorotan utama jatuh pada Teun Koopmeiners.
Baca Juga:Inter Makin Kaya, Dua Kemenangan di Liga Champions Hasilkan Dana Segar Hampir Rp1 TriliunTudor Inginkan Gelandang Pekerja Keras, Juventus Incar Mantan Bintang Lazio dan AC Milan
Gelandang asal Belanda itu tampil di bawah standar, kehilangan banyak bola, serta gagal memberikan kontribusi berarti sebelum akhirnya ditarik keluar pada jeda babak pertama.
Namun, Koopmeiners bukanlah satu-satunya pemain Juventus yang menuai kritik dari jurnalis Italia, Sandro Sabatini.
Dalam kolom editorialnya di Calciomercato, Sabatini melihat lini pertahanan Juventus kembali goyah tanpa kehadiran Gleison Bremer.
Federico Gatti yang diharapkan menjadi pemimpin malah tampil gugup, terutama di babak pertama.
Ia bahkan sempat berperan dalam lahirnya gol pembuka Villarreal. Meskipun kemudian mencetak gol penyeimbang, namun performanya tetap jauh dari konsisten.
Pemain anyar Lloyd Kelly juga sering terlihat kehilangan posisi, sementara Pierre Kalulu tampak gamang dalam membaca pergerakan lawan.
Andrea Cambiaso bekerja keras di kedua sisi lapangan, tetapi tidak selalu efektif.
Baca Juga:AC Milan Sukses dengan Luka Modric, Igli Tare Siap Boyong LewandowskiLuciano Moggi Yakin AC Milan Favorit Scudetto: Juventus Sulit Ditebak
Lebih apes lagi bagi Cabal, yang harus keluar lebih cepat karena cedera otot setelah hanya 15 menit bermain.
Ia meninggalkan lapangan dengan tangisan, pertanda situasi cederanya cukup serius.
Kiper Mattia Perin sebenarnya tampil cukup percaya diri dengan sejumlah penyelamatan penting.
Namun, pada akhirnya kesalahannya dalam mengantisipasi situasi bola mati dari sepak pojk memberi ruang bagi Veiga untuk menyamakan kedudukan.
Di lini tengah, Manuel Locatelli sebenarnya tampil solid sebagai pengatur permainan. Ia mencoba menjaga tempo dan menghubungkan lini belakang dengan lini depan.
Namun, tanpa dukungan yang memadai, Locatelli sering terisolasi.
Weston McKennie yang seharusnya menjadi partner energik justru tampil tidak disiplin, dengan beberapa kesalahan mendasar termasuk sundulan yang melenceng di babak pertama.
Paling mengecewakan jelas Koopmeiners. Hampir setiap upaya umpannya gagal, dan ia terlihat kehilangan kepercayaan diri.