TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya semakin intensif dalam mengembangkan sektor pertanian, terutama melalui perluasan lahan untuk penanaman padi organik di wilayah Tasikmalaya Utara dan Selatan.
Ribuan hektare lahan persawahan saat ini tengah dikelola oleh pemerintah daerah, dengan fokus utama di Kecamatan Cisayong dan Cipatujah.
Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah kabupaten juga mengusulkan proyek pengerukan sumber air kepada pemerintah provinsi untuk memastikan kelancaran irigasi bagi lahan pertanian yang tengah dikembangkan.
Baca Juga:Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Gerak Cepat Lakukan Perbaikan di Ruas Jalan Salopa-ManonjayaPastikan Tenaga Kerja Terlindungi Jaminan Sosial, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasi Peraturan Daerah
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, mengungkapkan optimisme pemerintah daerah untuk mencapai swasembada padi organik. Menurutnya, perubahan pola pikir petani menjadi tantangan terbesar dalam program ini.
Namun, Asep mencatat bahwa dengan konsistensi pemerintah daerah dalam menjalankan program-program nyata, banyak petani kini mulai terbuka untuk beralih ke pertanian organik.
“Yang biasanya agak sulit diarahkan, sekarang dengan konsistennya pemerintah daerah melaksanakan program yang riil, sudah mulai terbuka cara berpikirnya,” ujar Asep kepada Radar, Rabu 1 Oktober 2025.
Pemerintah daerah tidak hanya memberikan pendampingan, tetapi juga mengelola seluruh rangkaian proses, mulai dari pengelolaan lahan, teknik penanaman, hingga panen padi organik.
Salah satu langkah strategis lainnya adalah pembangunan pabrik pengolahan padi organik di Kabupaten Tasikmalaya, yang diharapkan mampu menghasilkan ribuan ton padi per bulan.
“Semua ini untuk mendukung potensi pengembangan padi organik, maka pemerintah harus hadir, termasuk untuk menjaga keberlangsungan kehandalan sumber daya air,” paparnya.
Untuk memastikan ketersediaan air yang cukup bagi lahan padi organik, Asep telah mengadakan pertemuan dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat. Salah satu prioritasnya adalah bendungan Padawaras di Kecamatan Cipatujah, yang mengairi lahan padi organik di empat desa.
Baca Juga:Tak Bisa Hanya Fokus Jalan, Komisi III Sentil Bupati Tasikmalaya: Jangan Lupakan Pelayanan Dasar Lainnya!HTN 2025, Petani Masih Jadi Tulang Punggung Tapi Terpinggirkan: Pemda Harus Bergerak!
“Karena kewenangannya ada di Pemerintah Jabar, seperti bendungan Padawaras di Kecamatan Cipatujah yang mengairi lahan padi organik di empat desa,” jelasnya.
Asep juga menambahkan bahwa pengajuan untuk meningkatkan keandalan sumber air bagi 500 hektare lahan padi organik di Kecamatan Cipatujah sudah dilakukan.
Potensi lahan di empat desa di kecamatan tersebut mencapai 1.000 hektare dan untuk tahap awal, pengembangan difokuskan pada 500 hektare.