GARUT, RADARTASIK.ID – Jalan mulus yang aman dilalui tentu menjadi harapan setiap warga. Namun, kenyataan di Kabupaten Garut masih banyak jalur yang rusak, bahkan di wilayah perkotaan.
Salah satunya terjadi di Jalan Raya Samarang, tepatnya di tikungan Bukit Alamanda, yang kondisinya bergelombang dan kerap membahayakan pengguna jalan.
Kerusakan Jalan Raya Samarang Garut bukan hal baru.
Faktor usia, cuaca, hingga kualitas konstruksi sebelumnya menjadi penyebab utama.
Di Jalan Raya Samarang, permasalahan muncul setelah adanya proyek pelebaran beberapa tahun lalu.
Baca Juga:Pemkab Garut Tetapkan Status KLB Keracunan MBGSatu Balita Ikut Keracunan MBG di Garut, Jumlah Korban Keseluruhan Capai 131 Orang Usai Minum Susu
Bukannya lancar, jalur tersebut justru cepat rusak karena fondasi bawahnya dinilai kurang kuat.
Akibatnya, permukaan Jalan Raya Samarang Kabupaten Garut bergelombang sehingga rawan kecelakaan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut akhirnya turun tangan memperbaiki jalur ini.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Garut, Agus Ismail, menjelaskan, perbaikan mencakup sekitar 150 meter dengan lebar menyesuaikan alur jalan.
Kali ini, material yang digunakan berbeda dari sebelumnya.
Alih-alih aspal, konstruksi akan diganti dengan beton agar lebih kuat dan tahan lama.
”Penggantian konstruksi di bawahnya karena yang sebelumnya tidak kuat,” katanya, Selasa, 1 Oktober 2025.
Pantauan di lapangan menunjukkan para pekerja sudah mulai membongkar badan jalan lama.
Baca Juga:Keracunan MBG Terjadi Lagi di Kadungora Garut untuk Kedua Kali, 29 Anak Dilarikan ke PuskesmasKasus Gigitan Hewan di Garut Menghantui Warga, 250 Dosis Vaksin Disiapkan untuk Anjing dan Kucing
Agus menambahkan, penggantian dilakukan hingga ke bagian bawah untuk memperkuat fondasi.
Ia menilai, seharusnya sejak awal jalur pelebaran ini menggunakan beton sehingga tidak cepat rusak.
Untuk proyek perbaikan ini, Pemkab Garut mengalokasikan anggaran sekitar Rp 190-200 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Agus berharap, setelah rampung, jalur tersebut bisa lebih aman, nyaman, dan tidak lagi menimbulkan keresahan di masyarakat. (Agi Sugiana)