RADARTASIK.ID – AC Milan kembali membuktikan kedalaman skuad dan fleksibilitas taktik mereka di bawah Massimiliano Allegri.
Menurut laporan media Italia, Calciomercato, kemenangan atas Napoli menjadi bukti bahwa Rossoneri mampu menghadirkan permainan “gaya Leao” bahkan tanpa Rafael Leao di lapangan.
Bintang asal Portugal itu memang sudah kembali dari cedera, namun saat menghadapi Juventus di Allianz Stadium akhir pekan ini, ia kemungkinan besar masih memulai dari bangku cadangan.
Baca Juga:Dimarco Puji Chivu dan Sindir Inzaghi: Main Lebih dari 90 Menit Bikin Saya Lebih BugarAllegri Hanya Butuh 5 Laga Bersama AC Milan untuk Bungkam Kritik Dirinya Pelatih Usang
Seperti diketahui, cedera betis yang dialami Leao dalam laga Coppa Italia melawan Bari membuatnya harus menepi selama lebih dari 40 hari.
Comeback-nya terjadi saat melawan Napoli, ia masuk pada menit ke-69 menggantikan Gimenez dan terlihat kondisi fisiknya jelas belum seratus persen.
Apalagi, Milan harus bermain dengan 10 orang setelah Estupiñán mendapat kartu merah, sehingga Leao tak mampu menjadi solusi ofensif utama.
Kendati demikian, Allegri tetap melihat masa depan Leao sebagai penyerang murni dalam sistem barunya.
Kunci keberhasilan Milan belakangan ini adalah keseimbangan. Dalam empat laga terakhir, Rossoneri hanya kebobolan satu gol, itu pun dari penalti Kevin De Bruyne.
Fikayo Tomori menegaskan adanya perubahan filosofi di lini belakang yang membuat mereka sulit kebobolan.
“Kami para bek tidak lagi diminta untuk menjelajahi lapangan, meninggalkan celah yang sulit diisi,” ujar Tomori setelah laga kontra Napoli.
Baca Juga:Lakoni Laga Sulit Lawan Villarreal dan AC Milan, Tudor Pusing 3 Pemain Andalan Juventus Kurang FitPesan Ibrahimovic untuk Camarda Usai Cetak Gol Perdana di Serie A: “Sekarang Semua Orang Tahu Namamu”
Pendekatan taktik baru ini membuat pertahanan lebih solid, sementara serangan balik cepat tetap menjadi senjata utama ala Allegri.
Saat menghadapi Napoli, dua momen krusial di sisi sayap mengingatkan publik pada aksi khas Leao. Bedanya, kali ini gol lahir dari kaki Saelemaekers dan Pulisic.
Allegri mampu mengoptimalkan pemain lain dengan kemampuan menggiring bola, terutama Pulisic yang tampil eksplosif.
Selain itu, full-back seperti Pavlovic juga diberi ruang untuk naik membantu serangan.
Jelang laga melawan Juventus, formasi 3-5-2 Milan tampak kian matang.
Modric menjadi komposer di lini tengah, sementara Fofana dan Rabiot menjadi motor sekaligus penyeimbang.
Di depan, Gimenez memang belum tajam dalam penyelesaian akhir, tapi kerja kerasnya membuka ruang bagi Pulisic maupun gelandang yang datang dari lini kedua.