Informasi dari lapangan menyebutkan, dapur penyedia MBG hari itu menyalurkan sekitar 3.940 porsi makanan. Menu tersebut dibagikan bukan hanya untuk siswa SMK dan SMA, tetapi juga pelajar SMP hingga SD di wilayah Cipatujah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya masih melakukan pendataan serta telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan penyebab pasti keracunan massal ini.
Saat ini, sebagian besar siswa korban keracunan masih menjalani pemulihan di fasilitas kesehatan. Beberapa sudah menunjukkan perbaikan kondisi, namun ada yang masih harus diobservasi lebih intensif. Sebelumnya, 82 siswa SMPN 4 Pamarican Kabupaten Ciamis juga mengalami keracunan massal pada Senin (29/9/2025). Kemudian hari berikutnya lebih dari 100 pelajar dari tiga sekolah di Kadungora Kabupaten Garut juga mengalami hal serupa. (Ujang Nandar)