Keracunan MBG di Priangan Timur Terjadi Beruntun: Garut, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya

koraban keracunan MBG di kabupaten tasikmalaya
Salah satu siswa SMKN 1 Cipatujah yang diduga keracunan MBG diinfus di lantai, 1 Oktober 2025. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus keracunan massal usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Priangan Timur terjadi secara beruntun.

Setelah ramai kejadian di Ciamis dan Garut, wilayah Banjar, Pangandaran dan Kabupaten Tasikmalaya juga kompak mengalami keracunan di hari yang sama, Rabu 1 Oktober 2025.

62 siswa SMPN 3 Kota Banjar dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan akibat gejala mual, muntah dan sesak napas usai menyantap MBG. Demikian juga siswa SMI Attarbiyah, Cigugur Kabupaten Pangandaran yang dilarikan ke puskesmas setempat.

Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Dalami Pejabat ASN yang Diduga Punya Proyek Dapur MBG!Memperingati Hari Berkabung Nasional 30 September, Pemasangan Bendera Setengah Tiang di Tasikmalaya Tak Kompak

Pada hari yang sama, siswa-siswi SMK Negeri 1 Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya mengalami gejala mual, pusing, sakit perut, hingga diare usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu siang (1/10/2025). Hingga sore, tercatat ada 33 siswa yang mendapat perawatan medis.

Video yang beredar memperlihatkan sejumlah siswa terbaring lemah di ambulans, sementara lainnya mendapat infus darurat dari tenaga medis.

“Penanganan dilakukan sebagian di ambulans, sebagian lagi di Puskesmas Pembantu Padawaras. Karena jumlah korban banyak, mereka harus menunggu giliran,” ujar Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi.

Kepala Puskesmas Cipatujah, Cepi Anwar, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, karena jumlah pasien cukup besar, penanganan dilakukan di beberapa fasilitas kesehatan.

“Saat ini ada 33 siswa yang kami tangani. Mereka tersebar di Puskesmas Cipatujah, Puskesmas Bantarkalong, Pustu Desa Darawati, dan Klinik Medika. Kami agak kewalahan karena pasien datang bertahap,” jelasnya.

Selain di Puskesmas Cipatujah, enam siswa juga mendapat perawatan di Puskesmas Bantarkalong. Kepala Puskesmas Bantarkalong, Riski Tazali, menyampaikan bahwa pasien yang masuk menunjukkan keluhan serupa.

“Benar, kami menerima enam siswa dari Cipatujah dengan gejala yang sama, diduga akibat makanan yang sama,” terangnya.

Baca Juga:Imbas Kasus Keracunan MBG, 3 SPPG di Priangan Timur Terkena Penonaktifan SementaraPejabat Pemkot Tasikmalaya Punya Proyek MBG, BKPSDM Sebut Eloknya Tak Boleh!

Sejumlah korban lainnya masih ditangani di Puskesmas Pembantu Padawaras, sementara ada pula yang diperbolehkan pulang untuk pemulihan di rumah.

“Data korban masih kami kumpulkan, karena tingkat keparahan gejala berbeda-beda. Ada yang ringan, ada yang butuh penanganan lebih lanjut,” tambah Cepi.

Peristiwa ini diduga berawal dari menu MBG yang disajikan siang itu, terdiri dari nasi, ayam, tahu, timun, dan jeruk. Beberapa jam setelah makan, siswa mulai mengeluhkan pusing dan mual, yang kemudian diikuti oleh puluhan siswa lainnya.

0 Komentar