Dari Limbah Kulit Singkong Jadi Sumber Energi: Inovasi Mahasiswa UPI Tasikmalaya Ubah Cara Pandang Limbah

Mahasiswa UPI Tasikmalaya
Tim PPK Ormawa HMPGSD UPI Kampus Tasikmalaya melaksanakan pelatihan pembuatan biobriket berbahan dasar limbah kulit singkong di Dusun Sukasari, Desa Wanasigra, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis pada Senin, 29 September 2025. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Di tengah upaya mengurangi dampak limbah industri, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya hadir dengan solusi inovatif yang dapat menguntungkan lingkungan dan perekonomian masyarakat.

Melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMPGSD) UPI Kampus Tasikmalaya meluncurkan inisiatif pendampingan ekonomi berbasis lingkungan di Dusun Sukasari, Desa Wanasigra, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.

Kegiatan yang digelar pada Senin, 29 September 2025 ini berfokus pada pelatihan pembuatan biobriket berbahan dasar limbah kulit singkong.

Baca Juga:7 Alasan VidGap Jadi Pilihan No 1 Download Video TikTok Tahun 2025Kesalahan Fatal Pengusaha AMDK yang Sebenarnya Bisa Dicegah

Desa Wanasigra, yang dikenal sebagai sentra industri keripik kaca baik skala pabrik maupun rumahan, menghasilkan tumpukan besar kulit singkong setiap harinya.

Limbah tersebut selama ini menjadi masalah lingkungan yang sulit diatasi.

Namun, berkat ide kreatif mahasiswa UPI Tasikmalaya, limbah ini kini berpotensi untuk menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.

Fery Friadhie, Ketua Tim PPK Ormawa HMPGSD UPI Tasikmalaya, menjelaskan, tujuan utama dari program ini adalah memberikan solusi praktis dalam mengelola limbah kulit singkong.

Selain itu, program ini bertujuan membuka peluang usaha baru bagi warga setempat.

”Biobriket dari kulit singkong ini bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga bisa menjadi sumber energi alternatif pengganti bahan bakar konvensional,” ujarnya.

Menurutnya, selain mengurangi pencemaran lingkungan, inovasi ini juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga di Desa Wanasigra.

Pelatihan yang diadakan tidak hanya mencakup aspek teknis pembuatan biobriket, tetapi juga mengajarkan cara mengembangkan produk hingga memiliki nilai jual yang tinggi.

Baca Juga:Salah Teknik Saat Menikung Bisa Berujung Fatal, Begini Cara Aman MengatasinyaSMAN 2 Bandung Kunci Kemenangan, BPK Penabur Cirebon Ukir Quadruple di Honda DBL 2025

Dengan begitu, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga dapat memanfaatkan potensi lokal yang selama ini terabaikan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Respons dari masyarakat Wanasigra sangat positif.

Kepala Desa Wanasigra, Yudi Wahyudi, mengapresiasi inisiatif mahasiswa UPI.

Ia menilai, langkah tersebut sangat relevan dengan kebutuhan desa yang selama ini dihadapkan pada tumpukan limbah kulit singkong dari industri keripik kaca yang kian meningkat.

”Kami sangat berterima kasih, karena mahasiswa mampu menghadirkan ide yang aplikatif,” ungkapnya.

0 Komentar