RADARTASIK.ID – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kembali menunjukkan ketegasannya dalam urusan detail perlengkapan pemain.
Kali ini, tim nasional Norwegia menjadi sorotan setelah FIFA melarang penggunaan font khusus berbasis huruf rune pada jersey resmi mereka di ajang Piala Dunia U-20 2025 yang tengah berlangsung di Chili.
Larangan ini bukan hanya persoalan estetika, tetapi juga menyangkut aturan fundamental yang diatur dalam regulasi perlengkapan FIFA.
Baca Juga:Mengapa San Siro Baru Dibongkar pada Tahun 2031 Meski Sudah Dibeli Inter dan AC Milan?Capello: Luka Modric Punya Tanggung Jawab sebagai Pemimpin AC Milan
Font yang diluncurkan Norwegia pada 2024 lalu sempat mendapat pujian luas karena dinilai artistik dan sarat makna budaya.
Desainnya terinspirasi dari alfabet rune, simbol kuno Skandinavia yang memiliki nilai historis dan identitas nasional.
Namun, justru aspek unik inilah yang akhirnya menjadi masalah besar.
Ada dua pelanggaran utama yang menjadi dasar larangan.
Pertama, keterbacaan. Menurut FIFA, font rune Norwegia dianggap sulit dibaca dengan jelas, baik oleh wasit, ofisial pertandingan, media, maupun penonton di stadion maupun televisi.
Padahal, nomor punggung dan nama pemain merupakan elemen vital untuk identifikasi selama pertandingan berlangsung.
Kedua, masalah warna. Font tersebut menggunakan kombinasi dua warna – biru dan putih – untuk menambah kesan artistik.
Sayangnya, hal ini melanggar aturan FIFA pasal 7.2.2, yang secara tegas menyebutkan bahwa nomor dan nama di jersey hanya boleh dicetak menggunakan satu warna kontras agar mudah terlihat.
Dengan adanya keputusan FIFA, tim U-20 Norwegia terpaksa menanggalkan identitas baru mereka dan kembali menggunakan font standar keluaran Nike yang dirilis untuk Euro 2024.
Baca Juga:Kembali ke Stamford Bridge, Mourinho Hentikan Pendukung Benfica yang Lempari Pemain ChelseaSandro Sabatini: Siapapun Pelatihnya, Inter Menang Jika Lautaro Cetak Gol
Font tersebut memenuhi aturan keterbacaan dan pewarnaan, meski dianggap tidak memiliki kekhasan seperti desain rune.
Situasi ini menimbulkan perdebatan di kalangan pecinta desain sepak bola.
Banyak yang menilai FIFA terlalu kaku dan tidak memberi ruang bagi kreativitas tim nasional dalam mengekspresikan identitas budaya melalui seragam.
Namun di sisi lain, aturan ketat memang dibutuhkan agar kejelasan di lapangan tetap terjaga.
Meski dilarang di turnamen resmi FIFA, font rune Norwegia masih bisa digunakan dalam pertandingan persahabatan atau kompetisi di luar pengawasan ketat federasi.
Hal ini membuka kemungkinan tim Skandinavia itu tetap menjaga identitas kultural mereka di laga-laga nonresmi, meski harus tunduk pada regulasi saat tampil di ajang besar seperti Piala Dunia.