Ia mengatakan jumlah pasti siswa yang terdampak belum diketahui karena masih ada yang berdatangan. Meski begitu, beberapa siswa sudah berangsur pulih dan diperbolehkan pulang. Data sementara mencatat ada 68 siswa yang ditangani di tiga rumah sakit.
“Kita apresiasi pihak rumah sakit, BPBD dan TNI yang sigap menyediakan velbad (tempat tidur darurat). Alhamdulillah bisa tertangani dan sebagian sudah berangsur pulih,” terangnya.
Supriana menambahkan, pihak sekolah, Disdikbud, dan Dinkes Kota Banjar cepat tanggap menangani kasus ini.
Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Dalami Pejabat ASN yang Diduga Punya Proyek Dapur MBG!Memperingati Hari Berkabung Nasional 30 September, Pemasangan Bendera Setengah Tiang di Tasikmalaya Tak Kompak
Pemerintah akan memperketat pengawasan ke semua dapur MBG untuk memastikan pengolahan makanan sesuai prosedur.
“Kita yakin mereka (pihak dapur MBG) juga akan memperbatikan SOP (standar operasional),” tuturnya.
Kabid P2P Dinkes Kota Banjar, dr Ika Rika Rohantika, mengatakan penanganan tidak langsung merujuk semua siswa ke rumah sakit, melainkan ada juga yang diobservasi di sekolah.
“Saat diperiksa ternyata ada keluhan, maka kita rujuk ke rumah sakit. Tapi jika tidak ada dan sudah berangsur membaik boleh pulang,” katanya.
Ia meminta guru melaporkan jika ada siswa yang masih mengeluhkan gejala agar bisa segera dibawa ke rumah sakit. Namun, penyebab pasti keracunan belum diketahui.
“Dari apa-apanya, kita belum tahu. Yang penting orangnya ditangani dulu, selamat dulu orangnya. Untuk sampel (diduga sampel penyebab keracunan) sudah dibawa oleh tim kesling,” ujarnya. (Anto Sugiarto)