PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menyatakan optimisme tinggi terhadap potensi pendapatan daerah yang saat ini terus berkembang pesat.
Dalam beberapa waktu terakhir, Citra menggambarkan Kabupaten Pangandaran sebagai sebuah ”bongkahan berlian” yang memiliki nilai luar biasa.
Keindahan alam yang memukau dan potensi wisata yang terus berkembang menjadi daya tarik utama bagi investor yang tertarik menanamkan modal di wilayah ini.
Baca Juga:Rengginang dan Sale Pisang Jadi Media Diplomasi, Dosen Unsil Tasikmalaya Kenalkan Budaya Sunda di ChinaCKP Textile: Kisah Sukses Toko Kain Lokal yang Mendunia
Ia menambahkan, pengembangan investasi yang terarah dapat mendorong kemajuan yang berkelanjutan bagi masyarakat Pangandaran.
”Keindahan alam dan potensi wisatanya akan semakin bersinar dengan adanya investasi yang terarah,” ungkapnya belum lama ini.
Citra juga menegaskan, keberlanjutan bisnis dan kelestarian alam serta budaya harus berjalan seiring dengan masuknya investasi.
Pangandaran, dengan segala keindahannya, memang memiliki potensi besar untuk menarik para investor.
Bupati Citra menilai semakin banyaknya investor yang masuk, semakin besar pula dampak positif yang akan diterima oleh masyarakat lokal, terutama pedagang dan perajin setempat.
”Semakin banyak investor, semakin maju masyarakat kita,” ujarnya.
Meskipun target investasi tahun ini dipatok sebesar Rp 300 miliar, saat ini angka yang sudah tercapai baru sebesar Rp 30 miliar.
Namun, Citra optimis bahwa proyek-proyek yang sedang berjalan saat ini akan membawa Pangandaran melampaui target tersebut.
Baca Juga:Cara untuk Daftar Layanan QRIS for Business di DOKUPenindakan Kasus Tiket Wisata Palsu di Pangandaran Sudah Sampai Mana? Fokus Mapan Desak Bupati Turun Tangan
Ia menyebutkan, empat proyek hotel besar tengah dibangun di Pangandaran, di antaranya Grand Cahaya Surya, Kendan, dan Blue Orchid.
Dengan proyek-proyek ini, diperkirakan nilai investasi yang masuk ke Kabupaten Pangandaran sudah mencapai angka Rp 400 miliar.
Meski optimisme tinggi, Citra juga mengakui bahwa ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan iklim investasi di Kabupaten Pangandaran.
Salah satu tantangan utama adalah masalah aksesibilitas.
Citra menjelaskan, saat ini, akses transportasi udara dan darat ke Pangandaran masih cukup mahal dan memakan waktu yang lama.
Ia mencontohkan, untuk terbang dari Pangandaran ke Bandung, harga tiket pesawat bisa mencapai Rp 1,3 juta, sementara perjalanan darat melalui jalur darat memakan waktu 6-7 jam.
Untuk itu, dia berharap ada dukungan dan bantuan untuk reaktivasi jalur kereta api, sehingga akses ke Pangandaran bisa lebih mudah, cepat, dan terjangkau.