Padahal laga itu sangat emosional karena dimainkan di Etihad Stadium, rumahnya selama sepuluh tahun.
Namun kartu merah Giovanni Di Lorenzo memaksa Conte melakukan perubahan taktik drastis.
De Bruyne dikorbankan hanya setelah 26 menit untuk memberi ruang pada Olivera, keputusan yang sempat membuat banyak suporter terkejut.
Baca Juga:Sabatini Sanjung Penampilan Luka Modric: Ia Seperti Memainkan Biola dengan KakinyaAC Milan Kalahkan Napoli, Sabatini: Menang dengan Susah Payah Terasa Lebih Indah
Usai laga melawan Milan, Conte mendapat pertanyaan soal ekspresi De Bruyne dari wartawan dalam konferensi pers.
Dengan nada lugas, ia memberikan jawaban yang sekaligus menjadi pesan tegas untuk seluruh skuadnya bawa mengganti pemain adalah kewenangan sang pelatih.
“Saya berharap dia kecewa karena hasil pertandingan, bukan karena diganti. Kalau alasannya lain, maka dia salah memilih orang untuk diprotes,” kata Conte.
Kalimat itu menegaskan pendekatan Conte yang tak mengenal kompromi. Baginya, tidak ada pemain yang lebih besar daripada tim.
De Bruyne boleh kesal, tapi Conte ingin memastikan fokus utama tetap pada hasil dan kebersamaan tim, bukan ego individu.
Dengan jadwal padat antara Serie A dan Liga Champions, kemungkinan rotasi akan terus terjadi. Situasi ini akan menjadi ujian bagi De Bruyne: apakah ia bisa menerima peran yang lebih fleksibel di bawah Conte, atau justru menimbulkan ketegangan baru di ruang ganti Napoli.