RADARTASIK.ID – San Siro kembali bergemuruh saat AC Milan memetik kemenangan penting atas Napoli dengan skor 2-1, sekaligus mengirim pesan kuat bahwa mereka siap bersaing serius di jalur Scudetto.
Meski Christian Pulisic kembali jadi motor serangan Rossoneri, namun sorotan utama justru tertuju pada sosok Luka Modric.
Di usianya yang sudah menginjak 40 tahun, Modric tampil seakan memasuki masa mudanya kembali.
Baca Juga:Allegri Berhasil Balas Dendam ke Conte, AC Milan Naik ke Puncak KlasemenAC Milan Vs Napoli: Allegri Punya 4 Pemain Andalan untuk Redam Fab Four Conte
Bukan hanya menjadi pengatur tempo, tetapi juga pemimpin emosional di lapangan dan setiap sentuhan bola dari kakinya disambut riuh tepuk tangan publik San Siro.
Bahkan, beberapa aksinya mengingatkan fans Milan pada kejayaan Andrea Pirlo, maestro lini tengah yang dulu juga membuat San Siro berdecak kagum.
Modric vs De Bruyne
Duel di lini tengah yang dinantikan banyak orang akhirnya terjadi saat Milan menjamu Napoli di San Siro.
Luka Modric berhadapan langsung dengan Kevin De Bruyne, gelandang yang selama bertahun-tahun dianggap sebagai salah satu playmaker terbaik dunia.
Namun, malam itu, sangat jelas pemenangnya adalah Modric.
Jika De Bruyne hanya meninggalkan jejak lewat eksekusi penalti yang memperkecil kedudukan untuk Napoli, Modric justru mengendalikan seluruh permainan Milan.
Umpan-umpan presisinya, kecerdasannya dalam membaca permainan, serta kepemimpinan tenangnya membuat lini tengah Rossoneri tampil tak tergoyahkan.
Media Italia, Calciomercato, menilai Modric layak diberi nilai 7,5: “Sebuah kelas master dari sang juara Kroasia, permainan penuh pengorbanan, kepemimpinan, dan kejelasan,” tulis laporan tersebut.
Baca Juga:6 Rahasia Allegri Bawa AC Milan Raih 4 Kemenangan Beruntun Tanpa KebobolanAC Milan vs Napoli: Balas Dendam Allegri ke Conte yang Membuatnya Dipecat Rossoneri 12 Tahun Lalu
“Perubahan ritme yang ia buat di babak pertama benar-benar mengejutkan lawan dan memudahkan rekan setimnya. Jenius,” lanjutnya.
Sebaliknya, De Bruyne hanya diganjar nilai 6. Ia mencoba mencari ruang dengan bergerak melebar, tetapi kesulitan menghadapi pressing tinggi Milan.
Di luar penalti yang dieksekusinya dengan tenang, kontribusi gelandang Belgia itu terbilang minim.
Usai laga, pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Modric.
Ia bahkan menyebut sang gelandang telah bertransformasi menjadi sosok yang sangat disiplin, cerdas, dan efektif serta mengingatkannya pada legenda Milan, Massimo Ambrosini.