TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tidak banyak anak muda dari kota kecil yang berani bermimpi menembus panggung dunia. Namun, itulah yang ditunjukkan Edwin Sean Almahbuby. Pria yang pernah menghabiskan masa tinggal di Ciamis dan Tasikmalaya ini membuktikan, latar belakang sederhana bukanlah penghalang untuk melangkah sejauh mungkin.
Lahir di Australia pada 6 Januari 2001 dengan nama Nandi Muhammad Januar, Edwin dibesarkan dalam suasana keluarga yang penuh perjuangan. Ia adalah anak sulung dari tiga bersaudara, dibesarkan oleh seorang ibu Sunda yang juga penyanyi qasidhah. Masa kecilnya jauh dari kata mudah—perundungan, perceraian orang tua, hingga kerap berpindah tempat tinggal. Namun, dari sanalah tekadnya ditempa.
“Saya bukan berasal dari keluarga kaya, tapi dari kampung kecil. Semua yang saya raih adalah hasil kerja keras dan tekad, beserta doa dan dukungan orang tua saya. Tanpa mereka, saya tidak akan seperti sekarang,” kata Edwin.
Baca Juga:164 Mahasiswa UBK Tasikmalaya Dinyatakan Lulus, Peluang Kerja di Jepang dan Timur Tengah TerbukaSharp Gelar AC Installer Championship 2025, Dorong Kompetensi Teknisi Indonesia
Edwin meniti jalur pendidikan dengan langkah berani. Ia lebih dulu menamatkan International Business Management di Berlin International Business School, Jerman (2023), sebelum menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi di Nigde Omer Halisdemir University, Turki (2024). Bekal akademik itu menguatkan posisinya dalam bisnis dan investasi global.
Nama Edwin mulai dikenal dunia setelah dinobatkan sebagai Mr. Model of Future Türkiye 2023, gelar bergengsi yang menempatkannya sebagai model Indonesia pertama dengan prestasi itu. Tahun berikutnya, ia menembus Top Model Universe 2024 di Istanbul, meraih posisi 5 besar dari 18 kandidat terbaik dunia.
Kesuksesan itu membuka jalan ke berbagai panggung, mulai dari Istanbul Fashion Week 2024 untuk brand Victor Baron, hingga undangan resmi Paris Fashion Week 2023. Sosoknya juga kerap hadir di acara karpet merah, termasuk Altın Yıldız Ödülleri (Golden Star Awards).
Tak hanya di catwalk, Edwin menembus layar kaca Turki lewat serial “Esas OÄŸlan” serta tampil sebagai penyanyi di televisi nasional. Multitalenta, ia mampu memadukan dunia seni, hiburan, dan bisnis dalam satu napas.
Di usia muda, Edwin sudah memimpin perusahaan multinasional PT Artemis Bosphora Arthagena, yang bergerak di banyak sektor: ekspor-impor, pariwisata, tekstil, agrikultur, restoran, hingga properti. Ia juga mendirikan Bosphora Foundation, yayasan yang memberi beasiswa bagi pemuda Indonesia agar bisa merasakan pendidikan global.