Jenazah para jenderal akhirnya ditemukan di dalam sumur tua, dengan penggambaran penyiksaan yang sadis.
Film ini kemudian menampilkan Soeharto (Amoroso Katamsi) yang bangkit sebagai tokoh penumpas kudeta. Ia mengambil alih kendali Angkatan Darat, mengumumkan bahwa G30S adalah gerakan kontra-revolusi, dan memimpin operasi militer untuk menghancurkan PKI. Film ditutup dengan pidato heroik Soeharto yang menyerukan rakyat Indonesia untuk melanjutkan perjuangan para jenderal yang gugur.
Dari Wajib Tonton hingga Kontroversi
Sejak perilisannya, Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI tidak hanya sukses di bioskop tetapi juga dijadikan tontonan wajib.
Baca Juga:Mega Film Asia: The Master, Aksi Heroik Jet Li Tayang Kembali Dini Hari di IndosiarMega Film Asia: Fight Against Evil, Aksi Polisi Lawan Mafia Judi Online Tayang Dini Hari di Indosiar
Selama 13 tahun berturut-turut, TVRI diperintahkan menayangkan film ini setiap tanggal 30 September malam. Para pelajar bahkan diwajibkan menontonnya, meskipun banyak adegan penuh kekerasan.
Namun, setelah kejatuhan Soeharto pada 1998, kewajiban penayangan film ini dihentikan.
Banyak pihak kemudian mengkritisi keakuratan sejarah yang ditampilkan, menilai film ini lebih condong pada kepentingan politik dibanding fakta objektif.
Walau begitu, nilai artistik dan sinematografi film karya Arifin C. Noer ini masih diakui hingga kini.
Pada tahun 2017, film ini kembali diputar di televisi nasional setelah bertahun-tahun absen. Penayangan tersebut kembali memicu diskusi publik, terutama terkait ingatan kolektif bangsa dan bagaimana sejarah dipresentasikan melalui media.
Jangan Lewatkan Malam Ini
Apapun kontroversinya, Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI tetap menjadi salah satu karya terbesar dalam sejarah perfilman Indonesia.
Malam ini, penonton berkesempatan untuk menyaksikan kembali film legendaris tersebut di Bioskop TransTV pukul 23.00 WIB.
Apakah Anda siap menyaksikan ulang kisah yang dulu wajib ditonton seluruh rakyat Indonesia?.***