4. Respon Pasca Kekalahan
Satu-satunya kekalahan Milan musim ini datang dari Cremonese. Alih-alih larut, Allegri justru menjadikannya momentum untuk meminta tambahan pemain.
Klub pun merespons dengan mendatangkan Adrien Rabiot dan Christopher Nkunku. Hasilnya langsung terlihat: keduanya cepat beradaptasi, bahkan Nkunku mencetak gol di laga debutnya.
5. Pertahanan Kembali Solid
Dua musim terakhir, lini belakang Milan kerap jadi masalah dengan kesalahan elementer yang berujung kebobolan.
Baca Juga:AC Milan vs Napoli: Balas Dendam Allegri ke Conte yang Membuatnya Dipecat Rossoneri 12 Tahun LaluLedek Lautaro Martinez, Chivu Suruh Penggemar Inter Pergi ke Markas Latihan AC Milan
Musim ini situasinya berubah drastis. Milan bertahan rapat, kompak, dan bekerja sebagai satu kesatuan.
Bahkan pemain ofensif seperti Christian Pulisic dan Santiago Gimenez ikut aktif menekan lawan.
Dampaknya, penjaga gawang jarang dibuat repot, dan lini belakang terlihat jauh lebih aman.
6. Datangnya Pemain Berpengalaman
Milan memilih menaruh pemain berpengalaman di titik vital: direktur olahraga, pelatih, kiper, gelandang utama, serta perekrutan akhir bursa.
Rabiot menjadi contoh nyata—datang dalam kondisi prima dan langsung nyetel dengan instruksi Allegri.
Kombinasi ini menciptakan keseimbangan antara kualitas individu dan kedewasaan tim.
Meski catatan awal sangat menjanjikan, Allegri dan para pemain masih merendah. Mereka menegaskan hanya fokus pada pertandingan demi pertandingan tanpa berbicara soal Scudetto.
Tapi, jika berhasil mengalahkan Napoli, hal ini bisa jadi titik balik yang mengubah status Milan menjadi kandidat serius juara Serie A.