BANJAR, RADARTASIK.ID – Di tengah derasnya pembangunan, masih ada warga yang harus bertahan di rumah nyaris roboh di Kota Banjar.
Rudi (73), warga Dusun Citangkolo RT 04 RW 01, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, terpaksa menempati rumah bilik bambu yang hampir seluruh bagiannya rusak.
Dindingnya berlubang, gentingnya bocor, dan tidak ada perbaikan berarti sejak lama.
Baca Juga:CKP Textile: Kisah Sukses Toko Kain Lokal yang MenduniaCara untuk Daftar Layanan QRIS for Business di DOKU
Koordinator Kota (Korkot) Program Keluarga Harapan (PKH) Banjar, Rahmat Dianto, mengungkapkan kondisi Rudi sudah sangat mengkhawatirkan.
Hasil kunjungan pada Senin, 22 September 2025 menunjukkan hampir semua bilik rumah lansia 37 tahun di Banjar itu berlubang, dengan atap yang rawan runtuh.
”Gentengnya pada bocor apalagi di saat cuaca hujan saat ini,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Rahmat menilai perbaikan mendesak diperlukan agar rumah lansia 37 tahun di Banjar itu tidak ambruk dan menambah deretan korban bencana.
Rudi sebenarnya pernah diajukan sebagai penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu).
Namun, program tersebut mengharuskan adanya dana swadaya yang tidak mampu ia penuhi.
Dengan kondisi ekonomi terbatas, keinginan untuk memiliki hunian aman hanya bisa ia pendam.
Baca Juga:Membangun Identitas dan Daya Tarik, Ini Pentingnya Logo untuk Bisnis Anda!
Saat ini, bantuan yang diterima sebatas sembako dari pemerintah untuk mencukupi kebutuhan harian.
Di usia senja, Rudi menjalani hari-harinya seorang diri.
Istrinya telah tiada, sementara anaknya juga lanjut usia dan mengalami gangguan pendengaran.
Tempat tidur yang ia gunakan pun disebut sudah jauh dari kata layak.
Kini, Rahmat tengah berupaya agar rumah Rudi bisa segera diperbaiki. (Anto Sugiarto)