Bagi para pencari bakat, turnamen ini adalah “ladang emas” untuk menemukan bakat-bakat tersembunyi sebelum harga mereka melambung tinggi.
Berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya, Piala Dunia U-20 kali ini tak menampilkan satu nama besar yang sejak awal dijagokan.
Justru kondisi ini dianggap menguntungkan karena membuat para pengamat lebih fokus menilai kualitas lapangan, bukan sekadar reputasi.
Baca Juga:Lazio dalam Krisis, Sarri Uji Coba Formasi Lama Hadapi GenoaMedia Italia: Juventus Akan Jual Vlahovic ke Chelsea atau Manchester United
Meski begitu, ada beberapa nama yang sudah mulai mencuri perhatian dari para pencari bakat klub Italia tersebut.
Néiser Villarreal, gelandang muda Kolombia dari Millonarios, disebut-sebut sebagai salah satu prospek paling menjanjikan.
Dari Afrika, ada Sani asal Nigeria dan Zabiri dari Maroko yang masuk radar besar Eropa.
Sementara itu, Norwegia punya Sondre Granaas, dan Ukraina mengandalkan kiper berbakat Kyrylo Digtyar.
Semua nama ini akan jadi subjek pengawasan ketat para pemandu bakat yang haus menemukan permata baru.
Bagi Inter, Milan, dan klub-klub Italia lainnya, ajang ini bukan sekadar memantau, tapi juga menyiapkan masa depan.
Kompetisi domestik membutuhkan wajah-wajah baru untuk kembali bersaing di kancah Eropa karena kebangkitan Serie A, yang dulu ditopang bintang impor, kini diharapkan lahir dari anak-anak muda yang ditemukan di turnamen seperti ini.
Baca Juga:Siapa Darren Burgess, Senjata Baru Juventus Lawan Cedera PemainAC Milan Tak Pernah Kebobolan Sejak Kedatangannya, Rabiot: “Itu Baru Awal”
Jika Inter dan AC Milan berhasil memanfaatkan momentum, tak tertutup kemungkinan mereka bisa mendapatkan “Casadei baru” atau bahkan bintang yang suatu saat bisa mengangkat sepak bola Italia kembali ke puncak.