“Levelnya sangat tinggi, tapi ada juga Inter, Juventus, dan Napoli. Kami fokus pada diri sendiri dulu. Saya puas dengan apa yang saya lihat, tapi perjalanan masih panjang,” katanya.
Menariknya, ketika diberi fakta bahwa Milan belum kebobolan satu gol pun sejak kedatangan Rabiot, ia menolak dianggap sebagai alasan utama.
“Tidak bisa dibilang itu karena saya. Saya tahu mentalitas pelatih dan stafnya, saya pikir semua pemain mulai menyerap itu. Saya memang tidak suka kebobolan, tapi jelas saya tidak sendirian. Ini baru awal, jadi kami harus tetap tenang dan terus bekerja,” ungkapnya.
Baca Juga:Simone Inzaghi Ubah Theo Hernandez Jadi Bek Rasa Striker: Cetak 3 Gol dalam 4 LagaNapoli dan Juventus Ujian Sihir Allegri di AC Milan
Setelah melawan Napoli, Milan akan berjumpa Juventus, dan Bagi Rabiot, duel itu tak sekadar pertandingan biasa.
“Saya bermain lima tahun di Juventus, banyak kenangan indah. Tapi sekarang saya pemain Milan, dan tugas saya adalah menang di setiap laga, termasuk melawan Juventus,” tegasnya.
“Saya mendoakan yang terbaik untuk mereka, tapi di lapangan saya hanya fokus membawa Milan menang,” tutupnya.
Dengan rekor tak kebobolan sejauh ini dan penampilan solid di lini tengah, kehadiran Rabiot diyakini bisa menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga konsistensi Milan.
Namun, seperti yang ia katakan sendiri, musim masih panjang, dan ujian sesungguhnya baru akan dimulai saat menghadapi Napoli dan Juventus dalam dua laga besar ke depan.