Bersama tim itu, Tresoldi nyaris juara Euro U-21 2025, tapi kalah di final melawan Inggris.
Keputusan ini memunculkan perdebatan: apakah Italia kembali kehilangan bakat asli yang seharusnya bisa jadi masa depan Azzurri?
Meski kini berkiprah di Belgia dan mengenakan seragam Jerman, Tresoldi tidak pernah menyembunyikan mimpinya untuk AC Milan.
Baca Juga:Bek AS Roma Bawa Kemenangan Perdana di Liga Europa, Gasperini Minta Pisilli Lebih DewasaSiapa Foster + Partners: Arsitek yang Dipilih Inter dan AC Milan untuk Rancang Stadion Baru di San Siro
“Saya penggemar berat AC Milan, sejak kecil. Semua berawal dari kakek saya yang Rossoneri sejati,” katanya dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.
“Idola saya? Pippo Inzaghi. Ayah pernah bermain dengannya, dan saya selalu meniru caranya mencetak gol. Impian terbesar saya tetap sama: suatu hari nanti bermain untuk AC Milan,” tegasnya.
Bersama Club Brugge, Tresoldi tampil meledak sejak awal musim dan sudah mengoleksi lima gol: dua di Liga Champions (melawan Rangers dan Monaco) serta tiga di liga domestik.
Bahkan, dua golnya menyelamatkan Brugge dalam hasil imbang dramatis 5-5 melawan Westerlo.
Catatan ini menjadi awal yang luar biasa untuk pemain berusia 21 tahun yang baru mencicipi panggung besar Eropa.
Tresoldi kini dianggap sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di benua biru.
Apalagi Brugge dikenal piawai mengorbitkan pemain sebelum menjual dengan harga fantastis, dan Tresoldi bisa jadi nama berikutnya.
Baca Juga:Sabatini: Juventus Bukan Tim yang Rapuh, Tapi Masih di Bawah Level Inter dan NapoliPulisic: Kemenangan atas Lecce Jadi Modal Penting Hadapi Napoli
Namun, di balik semua itu, satu hal tetap tidak berubah: mimpi seorang bocah yang dulu berlari-lari menirukan Pippo Inzaghi, untuk suatu hari benar-benar mencetak gol dengan seragam merah-hitam AC Milan di San Siro.