RADARTASIK.ID – Era panjang Adriano Galliani di Monza resmi berakhir yang membuka jalan untuknya kembali ke AC Milan.
Setelah kepemilikan klub Brianza itu beralih dari Fininvest—keluarga Berlusconi—kepada perusahaan investasi asal Amerika Serikat, Beckett Layne Ventures, jabatan Galliani sebagai CEO pun ditutup.
Namun, perjalanan pria berusia 80 tahun itu di sepak bola tampaknya belum selesai karena kabar kembalinya ia ke AC Milan, klub yang sudah identik dengan namanya selama lebih dari tiga dekade, semakin kuat terdengar.
Baca Juga:Kaka: Legenda AC Milan yang Gagal Dipulangkan Galliani Karena PajakPietro Mazzara: AC Milan Butuh Curva Sud Kembali ke San Siro
Dalam wawancara terbaru, Galliani mengonfirmasi bahwa dirinya memilih mundur untuk memberi ruang sepenuhnya bagi manajemen baru Monza.
“Ini keputusan sulit, tetapi perlu diambil agar saya bisa mendedikasikan diri pada aktivitas lain, sekaligus memberi kebebasan penuh kepada pemilik baru dalam mengekspresikan visi mereka,” ujarnya kepada Sportmediaset.
Ia menambahkan, pencapaian membawa Monza untuk pertama kalinya ke Serie A merupakan tonggak bersejarah yang menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus mewujudkan impian mendiang Silvio Berlusconi.
Meski mundur dari Monza, Galliani tidak menutup pintu untuk kembali berkecimpung di dunia sepak bola.
Saat ini ia memang masih aktif sebagai senator setelah terpilih pada 2018 dan kembali terpilih pada 2023. N
amun, rumor kembalinya ia ke AC Milan—klub yang ia tinggalkan pada 2017 setelah dijual Berlusconi kepada investor asal Tiongkok, Li Yonghong—semakin ramai diperbincangkan.
Sumber di Italia menyebutkan, sebuah pertemuan rahasia sempat berlangsung musim panas lalu di Saint-Tropez antara Galliani, pemilik RedBird sekaligus bos AC Milan Gerry Cardinale, dan sejumlah petinggi Rossoneri.
Baca Juga:Pemainya Ribut Usai Kalah dalam Derby Lawan AS Roma, Sarri Tak Mau Cari Kambing HitamPemainya Ribut Usai Kalah dalam Derby Lawan AS Roma, Sarri Tak Mau Cari Kambing Hitam
Pertemuan itu memunculkan spekulasi besar bahwa Milan tengah menimbang peran baru bagi sang mantan direktur legendaris tersebut.
Selama menjabat di Milan sejak 1986 hingga 2017, Galliani membangun reputasi sebagai salah satu eksekutif tersukses dalam sejarah sepak bola.
Ia membantu klub mengoleksi total 29 trofi: delapan Scudetto, satu Coppa Italia, tujuh Piala Super Italia, lima Liga Champions, lima Piala Super Eropa, dua Piala Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub.
Catatan itu yang membuat namanya begitu lekat dengan kejayaan Rossoneri.