BANJAR, RADARTASIK.ID – Perumdam Tirta Anom Kota Banjar menyiapkan rencana revitalisasi pipa jaringan distribusi utama (JDU) yang bocor.
Langkah ini diambil menyusul masukan dari Komisi II DPRD Kota Banjar, yang menilai tingkat kebocoran pipa berusia puluhan tahun sudah mencapai 40 persen dan berpotensi menekan kualitas layanan air bersih.
Masukan DPRD bukan tanpa alasan.
Kebocoran pipa JDU Perumdam Tirta Anom selama ini menimbulkan kerugian operasional dan menurunkan efisiensi distribusi air.
Baca Juga:Cara untuk Daftar Layanan QRIS for Business di DOKUProgres Penataan Jalan Ahmad Yani Garut Tahap Kedua, Dinas Lingkungan Hidup Siapkan Ornamen Pelengkap
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjar, Budi Kusmono, menekankan, jika kondisi ini dibiarkan, biaya operasional akan terus meningkat dan layanan kepada masyarakat terancam.
Pihaknya pun membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mencari solusi teknis dan pendanaan yang tepat, baik melalui penyertaan modal maupun kerja sama dengan investor.
Perumdam Tirta Anom menanggapi serius masukan tersebut.
Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E Fitrah Nurkamilah, menjelaskan, pihaknya tengah membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyertaan Modal bersama Komisi II DPRD.
Salah satu poin penting dalam raperda adalah peralihan status aset yang sebelumnya dibangun pemerintah provinsi maupun pusat agar dapat dimanfaatkan sebagai penyertaan modal untuk mendukung program revitalisasi.
Revitalisasi pipa JDU bukan hanya untuk menutup kebocoran, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan air bersih.
Fitrah menambahkan, pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan investor agar revitalisasi dapat dilakukan secara menyeluruh.
Dengan dukungan investasi, diharapkan teknologi canggih bisa diterapkan untuk menekan kebocoran dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik.
Baca Juga:Membangun Identitas dan Daya Tarik, Ini Pentingnya Logo untuk Bisnis Anda!Garut Akan Miliki Kantor Imigrasi Kelas II, Pelayanan Paspor Lebih Cepat atau Hanya Janji?
Meski peralatan pompa sudah diperbarui hingga 80 persen, pipa lama yang belum direvitalisasi tetap menjadi titik lemah.
Hasil simulasi EPANET 2.0 menunjukkan adanya parameter tekanan dan unit headloss yang belum sesuai standar di beberapa wilayah layanan air bersih di Jawa Barat.
Fakta ini menegaskan perlunya perbaikan mendasar pada jaringan distribusi.
Selain menekan kebocoran, revitalisasi pipa JDU juga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Perumdam Tirta Anom yang kini memiliki pendapatan sekitar Rp 500 juta per tahun menargetkan peningkatan signifikan setelah proyek ini rampung. ”Mudah-mudahan ada peningkatan,” tuturnya beberapa waktu lalu. (Anto Sugiarto)