RADARTASIK.ID – Jurnalis Italia, Pietro Mazzara mengaku sangat penting untuk membawa kembali tifosi garis AC Milan, Curva Sud kembali ke San Siro.
Dalam editorialnya untuk MilanNews, Mazzara mengungkapkan momen di Udine akhir pekan lalu menjadi bukti betapa besar pengaruh kehadiran suporter Rossoneri.
Meski Milan bermain tandang, stadion milik Udinese itu seolah berubah menjadi San Siro mini.
Baca Juga:Pemainya Ribut Usai Kalah dalam Derby Lawan AS Roma, Sarri Tak Mau Cari Kambing HitamPemainya Ribut Usai Kalah dalam Derby Lawan AS Roma, Sarri Tak Mau Cari Kambing Hitam
Nyanyian, koreografi, dan dukungan tanpa henti dari pendukung Milan bahkan membuat tuan rumah seperti sekadar figuran, baik selama laga maupun setelahnya.
Menurutnya, situasi itu menjadi gambaran jelas bahwa dukungan terorganisir bukan sekadar pelengkap, tetapi elemen penting yang mengangkat mentalitas tim.
“Di Udine atmosfernya serasa San Siro. Milanisti membuat lawan hanya seperti figuran. Klub dan tim sama-sama ingin kembalinya semangat cinta Rossoneri di San Siro,” tulis Pietro Mazzara.
Kini, AC Milan berada di titik krusial. Klub terus melakukan pembicaraan intensif dengan pihak berwenang untuk mencari solusi permanen terkait larangan beberapa pendukung Curva Sud datang ke San Siro.
Dalam sepekan terakhir, ia menegaskan atmosfer diskusi mulai mengarah ke hal-hal positif mesk ada kendala yang harus diselesaikan.
Salah satunya menyangkut hampir 50 anggota Curva Sud yang masuk dalam daftar hitam.
Status mereka masih menjadi bahan perundingan, dan keputusan ini akan sangat menentukan wajah tribun selatan San Siro ke depan.
Baca Juga:Media Italia: Kembalinya Lookman Tenggelamkan Karier Anak Legenda AC Milan Mengenal Fossa dei Leoni dan Vecchia Maniera, Ultras Legendaris AC Milan yang Spanduknya Dilarang di San Siro
Pihak manajemen AC Milan, dari level tertinggi hingga staf teknis, dikabarkan turun tangan langsung.
Klub sadar betul bahwa atmosfer San Siro yang bergemuruh adalah bagian dari identitas Milan.
Para pemain pun merasakannya—dukungan total dari suporter memberi tambahan energi, terutama dalam laga-laga penting Serie A maupun Liga Champions.
Kembalinya Curva Sud ke San Siro bukan hanya soal nyanyian atau spanduk, tetapi juga menghidupkan kembali tradisi panjang Rossoneri.
Milan ingin mengembalikan “rumah” mereka ke bentuk aslinya: sebuah stadion yang menakutkan lawan, penuh semangat cinta, dan identik dengan warna merah-hitam.