RADARTASIK.ID – Kekalahan Lazio dalam derby della Capitale melawan AS Roma akhir pekan lalu meninggalkan luka yang lebih dalam dari sekadar hasil di lapangan.
Selain skor yang memukul mental Biancocelesti, tensi tinggi juga terbawa hingga ruang ganti.
Nuno Tavares dan Mattia Zaccagni disebut terlibat dalam perdebatan panas yang nyaris menambah daftar masalah bagi Maurizio Sarri.
Baca Juga:Media Italia: Kembalinya Lookman Tenggelamkan Karier Anak Legenda AC Milan Mengenal Fossa dei Leoni dan Vecchia Maniera, Ultras Legendaris AC Milan yang Spanduknya Dilarang di San Siro
Namun, suasana tegang itu langsung coba diredam di Formello oleh Sarri saat latihan dimulai kembali.
Menurut bocoran internal, sebelum sesi latihan Senin pagi, Sarri mengumpulkan seluruh pemain untuk membahas apa saja yang berjalan salah dalam derby.
Pelatih berpengalaman asal Tuscan itu menegaskan: tidak ada lagi ruang untuk mencari kambing hitam.
Kesalahan memang terjadi – termasuk blunder fatal yang dilakukan Tavares – tetapi semua pemain diminta bertanggung jawab atas performa buruk tim.
“Setiap orang harus merasa bersalah, bukan hanya satu orang,” demikian pesan Sarri, seperti dilaporkan media Italia.
Tak hanya berbicara di depan tim, Sarri juga mengadakan pertemuan personal dengan beberapa pemain, termasuk Tavares.
Kritik keras yang sempat ia lontarkan usai laga derby kembali diulang, namun dengan nada berbeda: lebih sebagai bentuk evaluasi, bukan penghukuman.
Baca Juga:Siapa Nicolò Tresoldi, Anak Penggemar Inter yang Bermimpi Bermain untuk AC Milan karena Gol Pippo InzaghiBek AS Roma Bawa Kemenangan Perdana di Liga Europa, Gasperini Minta Pisilli Lebih Dewasa
Sarri menjelaskan detail kesalahan sang bek Portugal, baik di lapangan maupun dari sikapnya, lalu mengirimnya kembali berlatih dengan rekan setim.
Ia sadar, dengan skuad terbatas, dirinya tetap membutuhkan tenaga Tavares untuk laga berikutnya melawan Genoa di Marassi.
Konflik internal di ruang ganti sebenarnya bermula dari momen panas di Olimpico saat dikalahkan AS Roma dalam Derby della Capitale.
Zaccagni, yang dikenal vokal, menyebut blunder Tavares sebagai “kesalahan bodoh” dalam sesi wawancara pasca laga.
Teguran itu tidak hanya muncul lewat kata-kata, tetapi juga gestur di lapangan.
Merasa tersudut, Tavares menanggapinya dengan isyarat tangan yang jelas menyuruh rekan setimnya “pergi ke neraka.”
Ketegangan itu berlanjut ke ruang ganti, di mana adu mulut terjadi di hadapan pemain lain.
Isu semakin liar ketika beredar kabar bahwa Tavares meninggalkan stadion lebih awal tanpa menonton babak kedua.