Cedera berkepanjangan membuat performanya tak konsisten, dan ia kesulitan merebut tempat utama di bawah asuhan pelatih berbeda.
Galliani sempat berusaha memulangkan sang idola pada Agustus 2011, delapan tahun setelah kedatangannya ke Milan.
Namun, upaya itu gagal karena masalah regulasi dan status pajak yang membuat Madrid enggan melepasnya dengan status pinjaman.
Baca Juga:Pietro Mazzara: AC Milan Butuh Curva Sud Kembali ke San SiroPemainya Ribut Usai Kalah dalam Derby Lawan AS Roma, Sarri Tak Mau Cari Kambing Hitam
“Kaká kembali ke Milan? Itu mustahil,” ucap Galliani kala itu.
Baru pada musim panas 2013, setelah empat tahun yang biasa-biasa saja di Spanyol, Kaká akhirnya kembali mengenakan jersey merah-hitam.
Meski hanya bertahan satu musim, kehadiran Kaká tetap mengobati kerinduan tifosi.
Ia menutup kisahnya bersama Milan dengan catatan 104 gol dalam 307 pertandingan di semua kompetisi, serta menjadi bagian penting dari era keemasan klub.
Hingga kini, sosoknya masih lekat dalam ingatan fans Rossoneri, bukan hanya karena trofi yang dipersembahkan, tetapi juga karena kepribadian rendah hati yang jarang dimiliki bintang sekelas dirinya.