RADARTASIK.ID – Curug Nyogong Garut memikat hati siapa saja yang mengunjunginya.
Tersembunyi di desa Mekarwangi, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, curug ini menjadi magnet bagi para pencinta alam di curug Jawa Barat.
Kehadiran Curug Nyogong Garut menawarkan suasana yang jauh dari keramaian kota sekaligus menyuguhkan panorama alam yang menawan.
Baca Juga:Top 6 Tools AI Gratis yang Bisa Tingkatkan Penjualan Online Lebih EfisienEvolusi ChatGPT 4.0 Sistem Tercanggih OpenAI dengan Gaya Komunikasi AI Kontekstual
Curug Nyogong Garut berada di Kampung Sawahpasir, Mekarwangi, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Akses menuju lokasi melintasi jalan desa dan area perbukitan, kemudian dilanjutkan dengan trekking ringan ke sumber air terjun.
Dari pusat kota Garut, perjalanan memakan waktu sekitar dua jam, tergantung kondisi jalan dan cuaca.
Harga tiket masuk ke Curug Nyogong Garut relatif terjangkau, yakni sekitar Rp 5.000 per orang.
Salah satu daya tarik utama Curug Nyogong Garut adalah air terjunnya yang tetap kuat meski memasuki musim kemarau.
Air jernih mengalir di antara batu-batu besar dan lembah curam, menciptakan lanskap dramatis khas kawasan curug Jawa Barat.
Gemericik air berpadu dengan suasana hening, udara sejuk, dan pepohonan rimbun yang menyelimuti tebing di sekitarnya.
Baca Juga:Inovasi Google AI Gemini, Model Kecerdasan Buatan Multimodal yang Siap Guncang DuniaCara Menggunakan ChatGPT Gratis, Hasilnya Bikin Kaget Seperti Punya Asisten Pribadi!
Beberapa spot foto dan gazebo alami disediakan oleh warga lokal agar pengunjung bisa menikmati pemandangan dengan leluasa.
Berenang di kolam alami di bawah air terjun menjadi aktivitas favorit pengunjung Curug Nyogong Garut.
Namun pengunjung disarankan berhati-hati karena arus air cukup deras di dekat jatuhnya air terjun.
Menikmati suasana alam sambil membaca buku atau sekadar duduk menyaksikan hembusan air juga menjadi daya tarik tersendiri.
Bagi pecinta fotografi, momen sunrise atau embun pagi di curug ini menghasilkan foto alam yang memesona.
Jalur trekking ke lokasi memungkinkan interaksi dengan flora dan fauna lokal, seperti kupu-kupu dan pepohonan khas pegunungan Jawa Barat.
Pilih waktu kunjungan di pagi hari agar terhindar dari panas dan keramaian.
Gunakan alas kaki yang antislip karena lintasan batu basah dan licin.
Bawa makanan ringan dan air minum karena fasilitas warung masih terbatas di sekitar lokasi.
Hindari mendekati bagian jatuh air secara langsung, karena tekanan air bisa membahayakan.