Namun, kata Andi, setelah lebih dari enam dekade, semangat tersebut dianggap semakin melemah. Realitas di lapangan menunjukkan petani dan masyarakat agraris semakin terpinggirkan dari kebijakan nasional, padahal mereka tetap menjadi produsen pangan utama bagi rakyat Indonesia.
Ironisnya, lanjut Andi, peran vital petani sering dipisahkan dari agenda pembangunan pangan yang kerap diagungkan setiap pergantian presiden. (yfi)