“Kebijakan pangan tidak boleh hanya menguntungkan pemodal. Petani harus menjadi subjek utama, bukan sekadar penonton,” ujar salah seorang peserta aksi.
Unjuk rasa tersebut diwarnai aksi teatrikal tentang riwayat hidup para petani, pembacaan puisi tentang petani, hingga menceritakan pengalaman empirik para petani. Mereka menegaskan, perjuangan ini akan terus dilakukan hingga petani benar-benar mendapatkan haknya. (Ayu Sabrina)