GARUT, RADARTASIK.ID – Buntut kasus keracunan ratusan siswa, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Albayyinah 2 di Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut ditutup sementara.
“Katanya dipending dulu ya dipending itu kan berarti ditutup sementara,” kata Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin pada Senin 22 September 2025.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya ingin memastikan dan menjamin program pemerintah, program Presiden RI berjalan dengan lancar, aman, tertib, dan sehat.
Baca Juga:Benarkah Penerapan Manajemen Talenta di Kota Tasikmalaya Hasil dari Disertasi Pegawai BKPSDM?Kandungan Gizi pada Menu Makanan Bergizi Gratis Disorot PSU Kabupaten Tasikmalaya
Sehingga pihaknya perlu lebih banyak komunikasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kita harus melakukan komunikasi lebih intens lagi supaya kita bisa melakukan pencegahan hal hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Ia mengatakan jika semua pengawasan kaitan dengan SPPG ini semuanya masih di bawah kewenangan Badan Gizi Nasioanl (BGN).
“Jadi semua mulai dari izin pendirian kemudian pengawasan sampai saat ini masih di bawah BGN,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, jika sampai dengan saat ini seluruh pasien yang dirawat sudah pulang.
“Udah, alhamdulilah udah sehat semuanya. Sudah pulang semuanya,” ucapnya.
Terkait dengan penyebab pasti keracunan massal ini dirinya belum bisa memberi tahu karena hasil labnya pun belum keluar.
“Belum, belum ada hasilnya waktu itu kan di kirimnya hari rabu ya katanya sekitar 5-7 hari,” katanya.
Baca Juga:Kasus Keracunan MBG Marak di Tasikmalaya dan Garut, Orang Tua Jadi WaswasKonsep Manajemen Talenta yang Dipakai Pemkot Tasikmalaya Rawan Digugat
Ia menyampaikan jika total keseluruhan siswa yang mengalami gejala keracuna ada sekitar 600an akan tetapi semuanya bergejala ringan dan yang dirawat pun 30 orang semuanya sudah kembali pulang ke rumah masing-masing. (Agi Sugiana)