Sebagai alat transportasi yang dulu menjadi yang utama, kereta api diharapkan dapat kembali mengangkat perekonomian daerah, terutama sektor pertanian, yang selama ini bergantung pada angkutan darat yang terbatas.
Tantangan lain yang harus dihadapi dalam reaktivasi jalur kereta api ini adalah masalah pemukiman yang telah berkembang di sekitar jalur rel yang sudah ada.
Banyak warga Garut yang telah mendirikan rumah di atas lahan rel kereta api, yang tentunya akan menimbulkan masalah saat proyek reaktivasi dijalankan.
Baca Juga:Cara untuk Daftar Layanan QRIS for Business di DOKUMembangun Identitas dan Daya Tarik, Ini Pentingnya Logo untuk Bisnis Anda!
Dadan menekankan, kajian terhadap dampak sosial dan pemukiman harus dilakukan dengan sangat hati-hati, untuk menghindari konflik dan kerugian bagi warga yang terkena dampak.
Selain itu, keberadaan angkutan umum lainnya yang juga beroperasi di wilayah yang sama bisa saja terpengaruh dengan adanya jalur kereta api yang kembali diaktifkan.
Keberlanjutan operasi angkutan umum seperti angkot dan ELF yang menjadi andalan masyarakat di daerah tersebut perlu dipertimbangkan agar tidak menimbulkan gangguan terhadap mobilitas penduduk setempat.
Meskipun ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, reaktivasi jalur kereta Garut-Cikajang tetap menjadi harapan bagi masyarakat.
Dadan berharap, proyek ini tidak hanya akan berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan sektor pariwisata, yang kini semakin diperhitungkan sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
Ia mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, PT KAI, dan masyarakat untuk memastikan proyek ini berjalan dengan sukses. (Agi Sugiana)